Timredaksi.com – Kepala Cabang (Kacab) Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Suyono tekesan tidak mengetahui persolan keadaan pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) nizam zachman di muara baru jakarta utara. Hal tersebut kini masih jadi persoalan pengusaha, masyarakat yang peduli lingkungan serta jadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI komisi IV.
Dikonfirmasi terkait buruknya keadaan pengelolaan pelabuhan nizam zachman Kacab Perum Perindo, Suyono menjelaskan bahwa kewenangan pengelolaan di pelabuhan tersebut bukan wenangan tanggung jawab mereka.
Menurutnya akunya Suyono, akan jadi pelanggaran bila canbang Perum Perindo yang melakukan mengelolaan pelabuhan Nizam zahman itu.
“Bukan tugas perum untuk merawat sarana prasarana di muara baru… Justru kalau perum melakukan itu akan jadi temuan BPK… Itu setahu saya…,’ ungkap melalui tulis pesan WhatsApp Suyono dihubungi Timredaksi.com, Minggu 19/12/2021
Lebih lanjut, buruknya pengelolaan serta carut marutnya pelabuhan nizam zachman yang selama ini jadi keluhan pengusaha, pedagang dan kelompok masyarakat peduli lingkungan, hingga jadi sorotan anggota DPR RI komisi IV.
‘Lebih jelasnya tanya ke Sekper saja pak… Sy tdk berwenang lebih jauh… Maaf.. ππ,” lanjut WhatsApp nya
“Ada… Silahkan tanyakan lebih lanjut ke Sekper ya bapak .. bukan wewenang saya .. maaf sekali… ππ,” tutup pesanya
Dari pantauan Timredaksi.com terlihat di lokasi PPS Nizam Zachman, genangan air berwarna hitam, dengan aroma tidak sedap. Saarana prasarana, fasilitas umum yang semakin tidak terurus, saluran tempat buang air besar, kecil (MCK) mampet. Panel listrik yang amburadul dan ada fasilitas ruang pendingin (cold storage) yang acak-acakan menimbulkan akses jalan terhambat serta menimbulkan keresahan para pengusaha pelabuhan tersebut.
Berita sebelumnya:
Salah satu pengusaha pelabuhan Suhari mengatakan 33 tahun lalu keadaan pelabuhan tersebut nampak aman dan nyaman. Ia menyampaikan keadaan pelabuhan makin terpuruk semenjak bangunan cold storage.
“Nah ini dulu taman pantai pepohonan. Itu kan banyak rembesan air kotor itu rembesan dari gedung cold storage. Itu bangunannya yang tinggi itu, gak tau bagai mana pengelolanya sangat aburadul banget,” ujarnya Suhari 13/12/202
Lanjut dirinya mengatakan kurun waktu 10 tahun belakangan pelabuhan PPS tersebut bila turun hujan digenangi banjir, karena drainase dari berbagai bangunan tersumbat, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.
“Septicank yang ada tertutup. Akibatnya, saluran WC mampet. Panel listrik amburadul karena banyak warung-warung berdiri, itu sangat berbahaya. Kalau kita liat tu airnya keluar dan itu bau,” tegasnya.
“Saarana prasarana, fasilitas umum yang semakin tidak terurus. Setiap bulan, kami dikutip iuran untuk perawatan, tapi pelabuhan ada perhatian. Jalan di dalam pelabuhan hampir seluruhnya amburadul. Tapi sejak Perum Perindo ambil alih dari Koperasi, kinerja semakin bobrok,” ucapnya
Gabungan Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kopdar) Muhammad Toha terus mengeluhkan buruknya Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Nizam Zachman muara baru, jakarta utara.
“Kesalahan pejabat pada umumnya, termasuk di PPS tidak pernah turun ke lapangan,β ungkap ketua Pokdar kantibmas Muhammad Toha pada wartawan Kamis, 16/12/202I
Ketua Komisi IV Sudin menyarankan kepada Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) agar bisa mengambil alih pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Muara Baru, yang kondisinya semerawut dan tidak terawat dariΒ Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Pasalnya pengambilan Alihan pelabuhan perikanan tesebut didasari dengan Undang-undang.
“Jadi kalau jalanan rusak, kemudian pembuangan air ke laut tidak ada, itu tidak ada urusan sama dia. Saran saya, karena ini pelabuhan merupakan tanggung jawab Dirjen Perikanan Tangkap KKP, ambil alih saja kembali sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku,β tegas Sudin
Perindo dan Perinus ini kan sudah digabung. Jangankan dua perusahaan perikanan, 100 perusahaan pun kalau tidak punya visi dan niat baik untuk bekerja bakal wassalam,β tegasnya
Semenjak berita diturunkan beberapa pihak terkait pihak perusahaan pusat Perindo belum di bisa dikonfirmasi timredaksi.com (ror)