Jakarta – Sektor bahan pangan Indonesia saat ini masih tergantung dengan impor. Bahkan, produk pangan utama seperti beras juga impor dan harganya jauh lebih mahal dari harga petani pribumi. Hal ini mengundang keprihatinan Bintang Muda Indonesia (BMI). BMI menyebut bahwa mengaku jadi negara agraris jauh panggang dari api.
“Mengimpor beras dan negara dengan Bentangkan laut trroanjang tapi masih mengimpor garam. Kebun kelapa sawit nomor satu di dunia tapi masyarakatnya menjerit dengan harga minyak goreng yang selangit,” ujar Farkhan.
BMI menyebut dengan berbagai fenomena itu maka kementerian pertanian sebaiknya jauh dari unsur seragam politik. Bahkan seharusnya lebih mengedepankan nasib rakyat khususnya kaum petani.
“Tapi malah kemarin pejabat kementerian pertanian bangga ke acara Nasdem pakai baju Nasdem kan ini pelanggaran walau alasannya menghormati menterinya dari NasDem,”ujar Farkhan
BMI mendorong kemendag dan kementan menjadi dua sumber kekuatan kebangkitan negara agraris yang menjadi jati diri RI.
“Sudahilah mencari untung ditengah ibu pertiwi yang kini tak bisa berbuat banyak ditengah anak bangsa yang menjadi pejabat sibuk mencari untung,”ujar Farkhan.
Farkhan berharap para pejabat mengesampungkan politik ketika sudah menjabat sehingga pikiran harus fokus terhadap pembangunan dan masa depan bangsa.
“Rakyat Indonesia butuh sosok pejabat yang peduli nasib mereka,” pungkasnya.
(Intan)