Organisasi masyarakat atau ormas akhir-akhir ini kerap menjadi sorotan di mata publik.
Ormas sendiri merupakan organisasi yang berdiri secara sukarela atas kesamaan aspirasi, tujuan, kegiatan oleh masyarakat.
Terdapat beragam latar belakang berdirinya ormas di Indonesia, mulai dari agama, kepemudaan, kedaerahan, hingga nasional.
Melansir Ayo Semarang pada Senin (13/12/2021), terdapat 431.465 ormas di Indonesia menurut data Kemendagri sampai tahun 2019.
Meskipun demikian, masih banyak ormas lain yang tersebar di berbagai daerah dan belum terdaftar secara resmi atau masih berbentuk paguyuban maupun perkumpulan.
Berdasarkan banyaknya jumlah anggota, berikut 3 ormas terbesar di Indonesia:
1. Nahdlatul Ulama (NU)
Mempunyai anggota sebanyak 91,2 juta (2019) yang tersebar di seluruh negeri, NU menjadi ormas Islam terbesar di Tanah Air.
KH Hasyim Asy’ari mendirikan NU pada 31 Januari 1962 di Surabaya.
Berarti “Kebangkitan Ulama”, NU lahir sebagai respons masyarakat Islam Nusantara terhadap gerakan Kebangkitan Nasional tahun 1908.
NU dikepalai oleh Rais ‘Aam (Pimpinan Tertinggi) dan Ketua Umum yang kini dijabat oleh KH Miftachul Akhyar dan KH Said Aqil Siradj.
Secara umum, NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Namun pada masa awal reformasi, NU juga sempat aktif di bidang politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
2. Muhammadiyah
Berdiri pada 18 November 1912 di Yogyakarta, Muhammadiyah menjadi ormas Islam kedua dengan anggota sekitar 60 juta (2019).
KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk meluruskan kembali penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah di Nusantara.
Muhammadiyah dipimpin oleh Ketua Umum yang kini dijabat oleh KH Haedar Nashir.
Saat ini, Muhammadiyah terkenal dengan kemajuan pergerakan di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial.