Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Umum DPN BMI Farkhan Evendi mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) kedepan diperlukan pembentukan satuan tugas (satgas) pencegahan pelanggaran .
Menurut Farkhan, dengan adanya pembentukan satgas ini diharapkan mampu menghindari potensi politik uang dan hoaks atau bentuk kecurangan lainnya yang berpotensi muncul di setiap pemilu.
“BMI tak ingin rakyat dibohongi terus oleh cara-cara politik tidak patut dengan menghalalkan segala cara dan pengecut,” ujar Farkhan, Selasa (9/11/2021).
Farkah menyebut bahwa pada pemilu sebelumnya banyak pihak yang ingin Prabowo didukung kekuasaan agar tak terjadi kecurangan, namun hal itu merupakan opini lemah.
“Bukan kekuasaan yang menjadi faktor satu-satunya kecurangan kemarin, tapi Prabowo tidak serius memenangi Pemilu,”ujar Farkhan.
Menurut Farkhan, faktor lain adalah diantaranya dana saksi yang banyak tersendat dan tidak adanya satgas pencegahan pelanggaran serta lainnya.
“Diharapkan dengan dibentuknya satgas pemilu, kecurangan bentuk apapun di pemilu dapat dihindari meskipun muncul dari penguasa,” terang Farkhan.
Berkaca dari pengalaman pemilu yang terjadi, maka diperlukan sistem untuk melawan bentuk kecurangan dalam pemilu. Sistem inilah yang kemudian disebut satgas yang diharapkan mampu mencegah segala bentuk kecurangan.
“Oleh karena itu, BMI mendorong pembentukan satgas pemilu bersih lintas elemen kelompok masyarakat sipil,”kata Farkhan.
“Kami siap melawan kecurangan dan kami memastikan dukungan pada AHY bakal terus naik disamping juga kami mengajak rakyat berpartisipasi dalam konsolidasi demokrasi yang sehat dengan siap jadi satgas pemilu bersih termasuk memantau para aparat yang terlibat pemilu,”tegas Farkhan.
