Mantan spesialis Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) muda, Christie Afriani menceritakan Juliandi Tigor Simanjuntak berjualan nasi goreng.
Juliandi Tigor Simanjuntak merupakan mantan Fungsional Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terkena pemecatan per 30 September 2021.
Sama halnya dengan Christie Afriani dia juga terkena pemecatan.
Selama berada di KPK, Tigor merupakan pegawai andalan dalam menghadapi koruptor di ruang sidang pengadilan.
Tigor bersama dengan Rasamala Aritonang adalah sosok penting di Biro Hukum KPK.
Sayangnya, Rasamala Aritonang juga dipecat dari KPK.
“Senang sekali rumahku dekat sama warung Nasi Goreng KS Rempah usaha Bang Tigor ini, sambil makan bisa sekalian gosip juga deh,” ujar Christie dalam akun twitternya @chrstafrn dikutip Senin (11/10/2021).
Dalam cuitannya itu Christie menyebut bahwa Tigor berjualan nasi goreng tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Raya Hankam, Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.
Mantan penyidik yang sempat menangani kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 ini mengungkapkan negara rugi besar telah menyia-nyiakan kemampuan Tigor.
Dia menilai KPK telah membuang kader terbaiknya yang kini hanya menjadi tukang nasi goreng gerobak di pinggir jalan.
Sebelumnya, sebanyak 57 pegawai KPK dinyatakan tak lolos asesmen TWK dan dipecat pada 30 September 2021.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berniat untuk merekrut 57 mantan pegawai KPK tersebut untuk menjadi ASN di Polri.
Bahkan, Listyo sudah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal niat tersebut dan Jokowi pun sudah menyetujui.
Jika terealisasi, mereka akan bertugas mengawasi penggunaan anggaran penanganan Covid-19 serta mengawasi pengadaan barang dan jasa.
(Salsa /Nes)
