Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan sebuah semboyan, yaitu Voice of Moslem.
Semboyan ini bertujuan untuk menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, hingga penampilan di atas panggung. Bahkan, Rhoma disebut-sebut sebagai pionir yang mengabungkan musik rock dengan genre musik lain, termasuk dangdut.
Selain aktif dalam dunia hiburan, Rhoma juga terjun ke dalam dunia politik.
Semasa era Orde Baru, Rhoma bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi tokoh penting bagi PPP.
Rhoma sempat dimusuhi oleh Pemerintah Orde Baru karena menolak bergabung dengan Golongan Karya (golkar) dan ia memutuskan untuk vakum berpolitik akibat hal tersebut. Akhirnya, Rhoma terpilih menjadi anggota DPR mewakili utusan Golongan, yaitu seniman dan artis pada 1993.
Sepanjang kariernya dalam dunia hiburan, Rhoma Irama berhasil menelurkan kurang lebih 1.000 lagu dan beradu akting dalam lebih dari 20 film.
(Salsa/Tempo)
Page: 1 2
Timredaksi.com, Pinrang — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pinrang terus menunjukkan perannya sebagai garda terdepan…
Timredaksi.com, Flores Timur — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Flores Timur menyoroti secara serius maraknya aktivitas…
Timredaksi.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkap progres penyaluran bantuan langsung…
Timredaksi.com, CIREBON - Kuasa hukum ahli waris Hj. Ratu Dolly Manawijah, Dr. (Cand.) Shri Hardjuno…
Timredaksi.com, Jakarta - Dalam rangka meningkatkan literasi sejarah sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam dakwah…
Timredaksi.com, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendapat Anugerah Penggerak Nusantara 2025 di bidang Harmoni…