Kesehatan

Survei LSI: Masih Ada 36% Responden Tak Mau Divaksinasi Corona

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional mengenai sikap publik terhadap vaksin dan program vaksin pemerintah. Hasilnya, mayoritas responden percaya dan bersedia divaksinasi. Namun, masih ada pula yang menolak divaksinasi.

Survei ini menggunakan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan LSI pada rentang Maret 2018 hingga Juni 2021. Toleransi kesalahan toleransi atau margin of error survei ini sekitar ± 2,88% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sikap Terhadap Program Vaksin

Dalam survei mengenai sikap terhadap program vaksin pemerintah, mayoritas responden setuju. Responden ditanya ‘Seberapa setuju atau tidak setuju Ibu/Bapak terhadap program vaksin COVID-19 untuk masyarakat?’. Hasilnya, 84,9 persen setuju dengan program vaksin.

Berikut hasil lengkapnya:

Sangat setuju: 17,9 persen

Setuju: 67,0 persen

Tidak setuju: 10,1 persen

Sangat tidak setuju: 0,6 persen

TT/TJ: 4,4 persen

Percaya Vaksin Cegah Penularan

Mayoritas responden juga percaya vaksin mampu mencegah penularan virus Corona. Ada 68,6 persen responden yang menjawab percaya saat ditanya ‘apakah Ibu/Bapak percaya atau tidak percaya, bahwa vaksin Corona dapat mencegah kita tertular virus Corona?’.

 

Berikut hasil lengkapnya:

Percaya: 68,6 persen

Tidak percaya: 23,5 persen

TT/TJ: 7,9 persen

 

Bersedia Divaksin

Mayoritas responden dalam survei ini juga bersedia divaksin. Namun, ada 36,4 persen yang tidak bersedia dari 82,6 persen responden yang belum divaksin.

Berikut hasil lengkapnya:

Apakah Ibu/Bapak sudah divaksinasi Corona?

Sudah 2 dosis: 7,5 persen

Sudah, tetapi baru 1 dosis: 9,9 persen

Belum divaksin: 82,6 persen

Jika belum divaksin, apakah Ibu/Bapak bersedia atau tidak bersedia untuk divaksinasi Corona?

Ya, bersedia: 63,6 persen

Tidak bersedia: 36,4 persen

Mayoritas responden tidak bersedia divaksin lantaran takut dengan efek sampingnya. Selain itu, ada juga yang mengira vaksin tidak efektif. Berikut hasilnya:

Saya takut efek samping vaksin COVID-19 (tidak aman): 55,5 persen

Saya kira vaksin itu tidak efektif: 25,4 persen

Saya rasa saya tidak membutuhkannya (badan sehat): 19 persen

(Ham/Detikcom)

Hamizan

Recent Posts

La Fedumu Resmi Pimpin DPD Tani Merdeka Indonesia Muna, Siap Perjuangkan Hak Petani

Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…

2 days ago

Mangkir dari Perintah Pengadilan, Perusahaan Istri Menteri Perindustrian Diajukan PKPU

Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…

2 days ago

Harnas UMKM: Pemerintah dan ABDSI Teguhkan Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…

4 days ago

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…

6 days ago

Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Garut Resmi Dilantik, Siap Dukung Kemenangan Partai Demokrat

Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…

6 days ago

Pembela Amanat Sejati (PASTI) Berbagi Kebaikan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa

Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…

1 week ago