Featured

SOS 4 Pilar, Hakim Bafagih, “Pemuda Bagian Terpenting Dalam Penegakan Pilar Kebangsaan”

Nganjuk, Timredaksi.com – Warisan terbaik para pendiri bangsa adalah politik harapan (politics of hope). Republik ini berdiri di atas tiang harapan yaitu kemerdekaan,persatuan, kedaulatan, keadilan dan kemakmuran. Jika kita kehilangan harapan, kita kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia. Harapan yang positif bukanlah khayalan kosong, melainkan harapan yang berjejak pada visi yang diperjuangkan hingga menjadi kenyataan.

Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Abdul Hakim Bafagih menyampaikan hal itu dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Indonesia yang digelar MPR RI bersama Karang Taruna “Bangkit” Dusun Ngandiboyo Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Rabu (17/11/20).

Menurutnya, harapan tanpa visi bisa membawa kesesatan. Maka upaya menyemai politik harapan harus memperkuat kembali visi yang mempertimbangkan warisan baik masa lalu, peluang masa kini, dan keampuhannya mengantisipasi masa depan.

“Karenanya, penggalian kembali nilai-nilai luhur Pancasila dan formulasi empat pilar kebangsaan dengan mempertimbangkan rasionalitas dan aktualitas dalam mengatasi masalah kekinian adalah cara tepat untuk mentransformasikan kelemahan menjadi harapan,” ungkap Hakim di hadapan Karang Taruna yang menghadiri sosialisasi tersebut.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna “ BANGKIT” Dusun Ngandiboyo Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Pipit Ari Candra mengatakan, Pemuda adalah salah satu eksponen yang ikut memperjuangkan kemerdekaan NKRI. Pemuda beserta organisasi-organisasi otonom dan lembaga-lembaga pendidikannya akan tetap menjadi bagian penting dalam upaya menegakkan pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan ini.

“Jangan diragukan, Pemuda saat ini adalah ujung tombak agar kita tetap memegang teguh empat landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dibawah naungan ideologi Pancasila, UUD 1945, persatuan dan kesatuan dan semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun harapan atas kejayaan bangsa Indonesia,” jelasnya.

Mengakhiri sosialisasi, Abdul Hakim Bafagih mengingatkan agar penegakan empat pilar kebangsaan disesuaikan dengan zaman. Bukan hanya dalam bentuk formalitas tapi bagaimana menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. “Nilai semangat pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, maupun Bhinneka Tunggal Ika harus betul-betul dijaga dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berakhlaq dan berkemajuan, pungkasnya.

Hamizan

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

4 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

4 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

4 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago