Peluang Usaha

Penting Bagi Pemimpin Memiliki Komunikasi yang Baik

Timredaksi.com, Serang – Komunikasi bagi seorang pemimpin adalah elemen penting, sangat fundamental. Keterampilan komunikasi menjadi tantangan sekaligus tuntutan bagi pemimpin, apalagi seseorang itu pejabat publik.

Hal ini disampaikan oleh Tia Rahmania, M.Psi., Psikolog Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 saat memberikan materi dalam Intermediate Training/Latihan Kader (LK II) Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang pada Rabu (9/5) di Gedung BPSDMD Provinsi Banten.

Seringkali kita temukan, persoalan komunikasi yang dihadapi para pejabat baik pada level eksekutif maupun legislative adalah kegagapan dalam melontarkan pendapat atau gagasan maupun perkataan yang kontroversial sehingga tidak mendapatkan respon positif dari audiens atau publik.

“Mereka (pejabat) harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, harus berhati-hati, tidak nyerempet kemana-mana. Fokus saja pada pokok atau objek pembahasan. Oleh karena seorang pemimpin apalagi pejabat sebagaimana dalam teori bahwa dampak komunikasi itu bersifat irreversible”, ungkap Tia.

“Jadi penyampaian pesan yang tidak tepat atau buruk oleh komunikator, misalnya pejabat publik akan sangat merugikan dirinya karena kata-kata yang disampaikan itu sudah di tidak dapat atau sulit ditarik Kembali”, imbuhnya.

Menurut Tia, disinilah keterampilan komunikasi publik ini sangat penting, mengingat mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya selalu berhubungan dengan publik atau masyarakat luas, baik secara langsung maupun melalui media massa.

Lantas bagaimana dengan generasi muda? Sebagai calon-calon pemimpin masa depan, kemampuan komunikasi sangat diperlukan. “Ini harus dilatih dari sekarang, apalagi bagi mahasiswa yang sudah menjadi pemimpin di lembaganya, harus memiliki publik speaking yang bagus, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh teman-teman mahasiswa lainnya.

Baik pejabat publik maupun pemimpin lembaga mahasiswa, dalam berkomunikasi setidaknya memperhatikan dua hal mendasar yaitu penguasaan masalah atau materi dan penguasaan-penyesuian bahasa.

“Seorang pejabat publik tentu harus menggunakan Bahasa yang sederhana, mudah dipahami ketika berbicara dengan petani atau nelayan, menghindari penggunaan bahasa ilmiah. Sebaliknya juga, Ketika ia berbicara di kampus misalnya, seorang pejabat juga mestinya berkomunikasi dengan baik, Bahasa yang runut, tertata, dengan menggunakan Bahasa ilmiah. Inilah konteks yang dimaksud menyesuaikan dengan latar belakang penerima pesan atau audiens sehingga bisa dipahami”, tandasnya.

“Ini juga berlaku bagi mahasiswa, menyampaikan pesan menyeseuaikan dengan audiens atau orang yang sedang kita ajak berbicara.” Tutup Tia.

Salsa Sabrina

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

22 hours ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

1 day ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

2 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

5 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

6 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

7 days ago