News

Farkhan Dorong kader BMI Kampanyekan BBM Ramah Lingkungan

Timredaksi.com, Jakarta – Pencemaran udara yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi persoalan serius jika tidak ditangani dengan baik. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi lonjakan jumlah kendaraan bermotor.

Penggunaan BBM ramah lingkungan merupakan salah satu cara untuk menekan terjadinya pencemaran udara.

Ketua Umum DPN BMI Farkhan Evendi mendorong kepada seluruh kader BMI di tanah air untuk ikut serta membantu mensosialisasikan pentingnya BBM Ramah Lingkungan.

“Demi terciptanya masa depan yang lebih baik dan untuk menjaga iklim global, mari seluruh kader BMI sosialisasikan BBM ramah lingkungan,” ajak Farkhan.

Menurut Farkhan, cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memanfaatkan media sosial, baik Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya.

“Mudah saja kampanyekan saja di media sosial masing-masing, hal yang baik tentu perlu kita ikut bantu sosialisasikan, BMI itu orang-orang ikhlas dan mengharapkan balasan dari yang Maha kuasa, kalau program baik kenapa tidak kita bantu ikut sosialisasikan” ujar Farkhan.

BMI juga mengingatkan pentingnya berbagai stimulus untuk mensukseskan agenda ini,karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak di dunia, khususnya di Indonesia. Misalkan berbagai bonus buat pengguna melalui berbagai kegiatan dari Pertamina seperti voucher BBM gratis dan sebagainya untuk menggairahkan kampanye ini.

“BMI mendorong pemerintah memberi keringanan terkait harga dari BBM ramah lingkungan yang dipakai masyarakat,” lanjut Farkhan.

Farkhan juga mengingatkan, untuk mendukung program ini, maka jangan ada kelangkaan BBM ramah lingkungan karena kendaraan bermotor sering kehabisan ketika akan mengisi BBM di pom-pom bensin.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa gas buang kendaraan bermotor yang menggunakan BBM berkualitas rendah akan menghasilkan beberapa gas pencemar seperti karbon monoksida (CO), senyawa hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), dan materi partikulat (PM) debu termasuk timbal (Pb).

Gas pencemar ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan dan menimbulkan pengaruh racun sistemik. Gas buang kendaraan yang menggunakan BBM dengan kadar sulfur yang tinggi dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hujan asam.

Beberapa gas buang kendaraan bermotor juga merupakan gas rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global yang memicu perubahan iklim global.

Oleh karena itu, BBM ramah lingkungan menjadi solusi alternatif yang tepat untuk digunakan dalam rangka menjaga masa depan udara yang lebih baik. (Salsa)

Salsa Sabrina

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

9 hours ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

21 hours ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

2 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

5 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

5 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

6 days ago