Kesehatan

Update Covid-19 Global: Malaysia Akan Berhenti Gunakan Vaksin Sinovac, Kenapa?

Pandemi Covid-19 masih merebak, data Worldometers, Jumat (16/7/2021) menunjukkan hari ini lebih dari 554 ribu warga dunia dinyatakan terinfeksi Covid-19, sehingga total mencapai 189,6 juta kasus di seluruh dunia.

Update Covid-19 global hari ini juga menunjukkan kematian juga masih terus bertambah, hari ini 8.445 orang baru saja dinyatakan meninggal dunia dari total 4 juta kematian di dunia. Sebanyak 173 juta warga dunia berhasil dinyatakan sembuh dari infeksi.

Sisanya, masih ada 12,4 juta kasus aktif atau orang yang masih bisa menularkan Covid-19 di dunia. 99,4 persen dari kasus aktif tersebut dalam kondisi tanpa gejala atau bergejala ringan. Sisanya 0,6 persen atau 79.201 pasien Covid-19 bergejala berat atau sedang kritis.

Malaysia hentikan penggunaan vaksin Sinovac

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia pada Kamis, (16/7/2021) memastikan akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan farmasi Sinovac dari China setelah stok yang dikirimkan habis.

Hal ini karena Malaysia memiliki vaksin lain yang jumlahnya cukup untuk program vaksinasi Covid-19 di negaranya.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (16/7/2021), Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan dalam konferensi persnya, jika sebagian besar vaksin Covid-19 di Malaysia mayoritas akan diisi oleh vaksin dengan platform mRNA, seperti buatan Pfizer BioNTech.

Tidak main-main, Negeri Jiran itu sudah mengamankan 45 juta dosis vaksin Pfizer BioNTech, yang jumlahnya sudah memenuhi 70 persen dari populasi masyarakat Malaysia atau cukup untuk memenuhi syarat kekebalan kelompok atau Herd Immunity.

Sebelumnya Malaysia mendapatkan 16 juta dosis vaksin Sinovac, di mana sebagian besar sudah didistribusikan dan disuntikan kepada masyarakat.

“Vaksin Sinovac yang tersisa akan digunakan untuk penyuntikan vaksin dosis kedua, mereka yang sudah mendapatkan dosis pertama Sinovac. Sedangkan bagi yang belum divaksinasi mereka akan mendapatkan vaksin Pfizer,” terang Adham.

Penghentian dosis vaksin Sinovac di Malaysia dilatarbelakangi adanya kekhawatiran vaksin Sinovac yang menggunakan platform virus inactivited atau virus yang dimatikan, kurang manjur terhadap varian baru virus corona yang lebih menular.

Sama halnya dengan Thailand, yang juga akan menggunakan vaksin AstraZeneca di dosis kedua bagi warganya yang menerima suntikan vaksin Sinovac di dosis pertama.

Sedangkan di Indonesia sendiri, tengah mempertimbangkan dosis booster atau dosis ketiga, bagi mereka yang sudah menerima dua dosis vaksin Sinovac. (Salsa/Suara)

Azzam Putra

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

1 day ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

2 days ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

3 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

6 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

6 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

1 week ago