Pendidikan

Teritip, Hewan Laut yang Andalkan Penis Sangat Panjang untuk Kawin

Timredaksi.com – Teritip atau barnacles adalah jenis hewan laut dengan memiliki habitat unik. Hewan ini biasanya menempel di bawah kapal, bahkan tinggal di celah batu yang sangat sempit, tak heran jika teritip harus mengandalkan penis yang sangat panjang untuk kawin.

Apa itu teritip?

Bernama latin Balanus glandula, teritip adalah krustasea kecil yang lengket yang berkerabat dengan kepiting, lobster dan udang.

Dikutip dari National Ocean Service, Sabtu (11/12/2021), dari lebih dari 1.400 spesies teritip yang ditemukan di perairan dunia, jenis yang paling umum adalah teritip biji.

Hewan laut ini sangat lengket, sehingga saat dia menempel di bawah kapal, dibutuhkan minyak siku untuk menghilangkannya.

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (10/12/2021), teritip adalah hewan laut yang menarik, sebab makhluk ini ternyata mengandalkan penisnya yang panjang untuk mengawini betina di sekitarnya.

Berikut ini lima fakta menarik teritip, seperti dikuti dari Florida Museum, University of Florida.

1. Fakta teritip adalah krustasea

Kendati dianggap berkerabat dekat dengan siput, namun fakta hewan laut teritip ini, ternyata merupakan kerabat dekat kepiting, lobster, maupun udang.

Jika Anda melihat teritip di dalam lempengan benda yang keras, maka hewan ini dapat dikenali dari bentuk tubuhnya yang mirip kepiting.

2. Fakta penis teritip sangat panjang

Fakta unik dari hewan laut yang masih satu famili dengan kepiting dan lobster ini, yakni memiliki penis terpanjang. Penis teritip sangat panjang untuk ukuran tubuhnya.

Hidup dicelah batu, saling berhimpitan, lantas, bagaimana teritip kawin atau bereproduksi?

Teritip kawin dengan mengandalkan penisnya yang panjang, untuk menjangkau betina di sekitarnya.

Fakta menarik teritip kawin lainnya, apabila betina berada jauh dari tempatnya, maka teritip jantan akan menyebarkan sperma mereka.

3. Teritip makan dengan kaki mirip bulu

Tak hanya unik dalam bereproduksi, fakta unik lain dari teritip adalah cara krustasea ini mencari makan.

Teritip akan menggunakan kakinya, yang mirip seperti bulu yang disebut cirri. Saat cirri dengan cepat memanjang, teritip akan dengan cepat menarik kembali melalui lubang di bagian atas tubuhnya.

Dengan menggunakan cirri, kaki berbentuk bulu, teritip akan menyisir air untuk mencari organisme mikroskopis sebagai santapannya.

4. Fakta lem teritip sangat kuat

Teritip melapisi dirinya dengan lendir yang sangat lengket. Tak heran jika teritip sering ditemukan menempel pada lambung kapal besar, berkerumun dengan koloninya.

Dikutip dari NOAA, bagi para pelaut, teritip sering disebut sebagai crusty foulers. Tubuhnya sangat lengket, sehingga saat menempel pada badan kapal, untuk menghilangkannya pelaut akan menggunakan minyak siku atau mesin cuci bertekanan.

Teritip akan mengeluarkan sejenis semen yang cepat mengering yang merupakan salah satu lem alami paling kuat, bahkan memiliki kekuatan tarik hingga 5.000 pon per inci persegi.

Lem yang mereka keluarkan sangat kuat, sehingga peneliti mencoba mencari tahu apakah lem yang dibuat teritip bisa digunakan secara komersial. Koloni teritip yang menempel di kapal, akan membuat beban kapan semakin berat, tak hanya itu, bahkan bisa juga menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar.

5. Fakta teritip bisa jadi parasit bagi hewan lain

Ada beberapa jenis teritip yang dapat menjadi parasit bagi hewan laut lainnya. Teritip juga memiliki berbagai bentuk tubuh, tetapi yang paling aneh adalah jenis teritip rhizocephalan, yang merupakan parasit internal pada krustasea lainnya.

Teritip ini biasanya menyusup dan menyebar di dalam tubuh inang mereka dan bahkan mengubah perilaku dan penampilannya.

Kepiting yang terinfeksi dapat dideteksi oleh struktur reproduksi eksternal rhizocephalan yang tumbuh di tempat telur kepiting itu berada. Kepiting membersihkan dan merawat pertumbuhan ini seolah-olah miliknya sendiri.

Pada manatee atau lembu laut dapat memiliki bekas luka teritip. Teritip jenis tertentu dapat menempel pada manatee.

Saat manatee memasuki perairan hangat di bulan-bulan musim dingin, maka teritip yang tidak dapat bertahan hidup di air tawar akan mati, yang pada akhirnya mereka akan meninggalkan bekas luka bulat di punggung lembu laut.

(Salsa/Kompas)

Salsa Sabrina

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

12 hours ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

1 day ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

2 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

5 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

5 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

6 days ago