News

Segera Hapus Aplikasi Ini di HP Kamu, Berbahaya!

Timredaksi.com, Jakarta – Ada beragam cara untuk mencuri data secara online.

Bahkan meminta calon korbannya mengunduh aplikasi sebagai modus pencurian data tersebut.

Peneliti malware dari ESET, Lukas Stefanko menemukan aplikasi Android bisa menginfeksi ponsel dengan malware bahkan mencuri.

Dia mengimbau pengguna ponsel Android agar tidak menekan tautan URL singkat yang diterima.

Menurutnya link tersebut menggunakan teknik iklan agresif.

“Monetisasi berarti saat seseorang mengklik link seperti itu, sebuah iklan, akan ditampilkan yang menghasilkan pendapatan pada orang yang membuat URL,” kata Stefanko, dikutip dari Express, Selasa (24/8/2021).

Teknik tersebut digunakan dengan scareware yang akan memberitahu korban jika ponselnya terinfeksi malware.

Para pengguna ponsel itu akan diminta mendownload aplikasi dalam Play Store atau mengikuti survey.

Selain dua hal tersebut, korban dikirimkan konten dewasa, tawaran SMS berlangganan premium hingga penawaran memenangkan hadiah.

“Masalahnya beberapa layanan link singkat itu menggunakan teknik iklan yang agresif seperti iklan scareware: memberi tahu pengguna jika perangkat terinfeksi malware berbahaya, mengarahkan pengguna mengunduh aplikasi dari Google Play Store atau berpartisipasi dalam survey tidak jelas, mengirimkan konten dewasa, menawarkan memulai langganan SMS premium, mengaktifkan notifikasi browser, dan membuat penawaran meragukan memenangkan hadiah,” jelasnya.

Aplikasi itu bermuatan malware Android/fakeAdBlocker, yang mampu untuk mengunduh dan mengeksekusi muatan seperti trojan perbankan, SMS dan adware agresif di ponsel.

Sebagai informasi, per Juli 2021 malware itu telah didownload sebanyak 150 ribu kali di ponsel Android.

Android/fakeAdBlocker telah berumur hampir dua tahun sejak ditemukan pertama kali September 2019.

Ada cara bagi kamu pemilik HP Android dan ingin memeriksa apakah perangkat terinfeksi malware.

Dengan masuk ke Pengaturan lalu klik Aplikasi, malware bisa dengan mudah dikenali karena tidak memiliki ikon atau nama aplikasi dan apabila ditemukan langsung lakukan Uninstall.

“Mempercayai iklan scareware dapat merugikan korbannya baik dengan mengirimkan pesan SMS tarif premium, berlangganan layanan yang tidak perlu atau mengunduh aplikasi tambahan dan seringkali berbahaya. Selain itu kami mengidentifikasi berbagai trojan perbankan Android dan SMS yang diunduh dan dieksekusi,” kata Stefanko.

Bukan hanya Android, ancaman yang sama juga berlaku bagi perangkat iOS.

Jika terinfeksi maka HP akan mendapatkan banyak iklan seperti kalender spam dan penipuan untuk menekan tautan berbahaya.

(Intan/CNBC Indonesia)

Intan

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

22 hours ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

1 day ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

2 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

5 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

6 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

7 days ago