News

Politisi PDI-P Sampaikan Sistem Penyusunan APBN Kemenag Kurang Transparan

Jakarta_timredaksi.com–Anggota DPR RI I Komang Koheri menyampaikan sistem Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) di Kementrian Agama masih kurang transparan.

Hal tersebut disampaikan politisi PDI-P Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI, terkait evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021-2022

Menurutnya itu semua bisa memunculkan terjadinya lobi-lobi serta risiko penyimpangan anggaran antar pemerintah pusat dan daerah. Dirinya menilai bahwa pemerintah daerah (Kemenag_red) dan pemerintah daerah (Kanwil Kemenag) terkesan jalan maaing-masing.

“Terkait dengan APBN mohon maaf, sistemnya masih kurang transparan. Kemudian antara Kanwil serta Kementrian agama terkesan tidak bersenergi terkesan berdiri sendiri,” kata I Komang dalam menyoroti Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI, terkait evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021-2022 di Senayan Jakarta, Senin 24/1/2022.

“Ya, sehingga masih dimungkinkan terjadinya penyimpangan serta lobi, terjadinya pembicaraan yang sifatnya mungkin tersembunyi. Pembicaraan itu kemudian diberi sesuatu yang yang kepada yang berhak atau berkuasa untuk mengurus,” lanjutnya

Legislator asal Lampung menyampaikan seharunya anggaran dana dari kementrian agama disampaikan hingga rinci.

Selain itu Ia juga menjelaskan bahwa program serta anggaran yang dikucurkan ke kabupaten harus disampaikan ke anggota DPR sesui daerah pemilihannya sehingga sasaran program input serta autuput nya benar-benar berjalan sesuai dengan harapan.

“Jadi minimal program itu kan Adan input serta autuput nya. Anggaran yang sampai ke daerah harus disampaikan ke kita. Jadi DPR RI sebagai pengawas bisa menentukan daerah masih sehingga Legislasi berjalan,” ungkapnya

Anggota DPR dapil Lampung II itu berharap pemerintah membuat sistem perencanaan anggaran yang transparan. Dengan adanya sistem yang transparan, masyarakat kata Komang dapat mudah mengawasi legislatif dan eksekutif dalam perencanaan anggaran tersebut.

“Harapan kami dengan pengalaman ini pemerintah segera membuat sistem perencanaan anggaran yang lebih transparan, bisa dikontrol oleh rakyat, rakyat tahu pembicaraan antara eksekutif dan legislatif,” jelasnya

Anggota komisi VIII menuturkan perlu adanya kerjasama yang baik antara Kementrian dengan DPR sesui dengan delegasi.

Selain itu kata Komang DPR wajib menjalankan tugas dan fungsinya, setiap Anggota Dewan juga memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada masing-masing individu setiap wakil rakyat.

“Dan juga seumpama ada APBN pun kita bisa mengontrol, apakah itu memang diperlukan keperluannya, kemudian untuk apa prioritas atau tidak dan segala macam itu mudah-mudahan nanti di dalam sistem yang ke depan, itu akan jauh lebih baik,” pungkasnya (ror).

Asrorie

Recent Posts

La Fedumu Resmi Pimpin DPD Tani Merdeka Indonesia Muna, Siap Perjuangkan Hak Petani

Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…

2 days ago

Mangkir dari Perintah Pengadilan, Perusahaan Istri Menteri Perindustrian Diajukan PKPU

Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…

2 days ago

Harnas UMKM: Pemerintah dan ABDSI Teguhkan Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…

4 days ago

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…

6 days ago

Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Garut Resmi Dilantik, Siap Dukung Kemenangan Partai Demokrat

Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…

6 days ago

Pembela Amanat Sejati (PASTI) Berbagi Kebaikan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa

Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…

1 week ago