Featured

Perusahaan Arab Ramai-ramai Boikot Produk Prancis Gara-gara Macron

Jakarta, Timredaksi.com – Beberapa perusahaan Arab mulai menarik produk Prancis dari supermarket mereka. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam.

Mengutip Aljazeera, Senin (26/10/2020), beberapa asosiasi perdagangan Arab telah mengumumkan untuk memboikot produk-produk Prancis. Mereka melakukan protes atas komentar terbaru Macron.

Awal bulan ini, Macron berjanji melawan separatis Islam yang menurutnya mengancam untuk mengambil kendali beberapa komunitas muslim di Prancis. Ia juga menggambarkan Islam sebagai agama ‘dalam krisis’ di seluruh dunia dan menyatakan pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang pada Desember untuk memperkuat undang-undang tahun 1905 yang memisahkan gereja dan negara di Prancis.

Selain komentarnya, dukungan terhadap penerbitan karikatur Nabi Muhammad telah menyebabkan kampanye media sosial yang menyerukan boikot produk Prancis dari supermarket di negara-negara Arab dan Turki.

Tagar seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab #ExceptGodsMessenger trending di berbagai negara termasuk Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.

Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi Al-Naeem Cooperative Society (Perkumpulan Koperasi Al-Naeem) memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket. Dahiyat al-Thuhr association mengambil langkah yang sama.

“Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi pernyataan Dahiyat al-Thuhr.

Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif. Demikian disampaikan perusahaan lewat akun Twitter mereka. Langkah itu juga dilakukan Al Meera Consumer Goods Company.

“Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut,” pernyataan perusahaan lewat Twitter.

“Kami menegaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan visi yang sejalan dengan agama kami yang benar, adat istiadat dan tradisi kami yang mapan, dan dengan cara yang melayani negara dan keyakinan kami serta memenuhi aspirasi pelanggan kami,” sambungnya.

Hamizan

Recent Posts

DLH Sulawesi Tengah Gencarkan Program Kampung Iklim untuk Perkuat Aksi Mitigasi dan Adaptasi Iklim

Timredaksi.com, Sulteng -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat upaya penanggulangan perubahan…

7 mins ago

DLH Kabupaten Wakatobi Luncurkan Sejumlah Program Strategis untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Timredaksi.com, Wakatobi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi terus mendorong peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan…

2 days ago

DLH Kutai Barat Dorong Peningkatan Kesadaran Pemilahan Sampah dari Sumbernya

Timredaksi.com, Kutai Barat — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Barat (Kubar) terus menggalakkan partisipasi masyarakat dan…

2 days ago

Kabar BGN Pro-Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute : Ada Potensi 620 Milyar Korupsi

Timredaksi.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mendorong BGN melakukan komersialisasi dari…

2 days ago

DLH Jakarta Selatan Genjot Program Pelestarian Lingkungan Lewat Pendekatan Kreatif

Timredaksi.com, Jakarta Selatan — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Selatan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang…

2 days ago

DLH Yahukimo Perkuat Pengelolaan Lingkungan di Wilayah Pegunungan Papua

Sumber Timredaksi.com, Yahukimo, Papua — Kabupaten Yahukimo dikenal sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam…

2 days ago