Timredaksi.com – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat menggelar webinar Obrolan Santai Kader Inspiratif (ObraS KaIN) PKK edisi ke-4 Tahun 2022. Pada edisi kali ini, TP PKK membahas persyaratan masuk SD yang tengah menjadi perhatian para orang tua yang hendak menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan dasar.
Diketahui, selama ini terjadi kesalahpahaman praktik pendidikan pada level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sudah mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung). Kekeliruan lainnya, yakni mewajibkan kemampuan Calistung kepada calon peserta didik yang hendak masuk Sekolah Dasar (SD).
“Calistung merupakan kegiatan belajar yang berkaitan dengan penguasaan baca, tulis, dan hitung, yang merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai anak yang telah menginjak SD, bukan bagi anak usia dini,” ujar Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dalam sambutannya yang diwakili Staf Ahli Bidang Kesehatan Laksmi Widyastuti secara daring, Kamis (14/4/2022).
Melalui ObraS KaIN PKK bertajuk “Idealkah Murid TK Sudah Harus Bisa Menguasai Calistung?” tersebut, PKK berharap bisa mengedukasi para kader dan orang tua yang khawatir akan adanya tes Calistung sebagai syarat masuk pendidikan SD, serta adanya tuntutan setelah lulus dari TK anak dapat menguasai kemampuan tersebut.
Dalam sambutannya, Laksmi menuturkan, TP PKK merupakan mitra pemerintah salah satunya dalam melaksanakan program peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan kepada keluarga maupun masyarakat luas.
“Berdasarkan ketentuan pemerintah, secara nasional penerimaan peserta didik baru di Sekolah Dasar tak berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya seperti SMP dan SMA. Ketentuan ini menyangkut aspek akuntabel, transparan, dan objektif,” ujar Laksmi.
Sejalan dengan dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan, lanjut dia, dibutuhkan kesamaan persepsi dan upaya yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan pendidikan yang berkualitas bagi anak- anak tercinta.
Sementara itu, Spesialis PAUD dan Pemerhati Tumbuh Kembang Anak Dian Fikriani yang hadir sebagai narasumber menyampaikan 3 aspek kesiapan anak bersekolah. Kesiapan itu meliputi keluarga siap, sekolah siap, dan anak siap bersekolah. Ketika anak siap bersekolah, maka kemampuan yang perlu diperkuat di masa transisi yakni menyangkut kemampuan sosial emosional, kemampuan fisik dan motorik, serta Kemampuan literasi dan numerasi.
“Mengajarkan kemampuan pra literasi dan pra numerasi kepada anak usia dini adalah sebuah usaha menyiapkan anak siap bersekolah. Cara mengajarkannya kepada anak yang perlu diubah, tidak dengan drilling tapi menggunakan pembelajaran yang bermakna, kontekstual dan menyenangkan,” jelas Dian.
Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…
Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…
Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…
GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…
Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…
Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…