Jamaah Umrah Indonesia Mengunjungi Museum Haramain Makkah
Timredaksi.com – Mengunjungi Mekkah, selain melakukan ibadah Umrah dan sholat di Masjidil Haram, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya mengunjungi Museum Kabah atau yang disebut juga Museum Haramain. Museum ini berisi sejarah dua Tanah Suci, yaitu berdirinya Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Museum Haramain ini terletak di kota Mekkah, tepatnya perbukitan Ummul Joud, Mekkah. Atau sekitar 10 kilometer dari Masjidil Haram. Museum yang memamerkan benda-benda bersejarah berdirinya Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini didirikan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz.
Museum Haramain ini terdiri dari 7 ruangan. Ruang petama kita langsung di suguhi dengan maket atau miniatur perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Maket ini sangat menarik perhatian karena berada di tengah ruangan.
Kemudian di dinding-dinding Museum kita bisa melihat foto Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dari masa ke masa.
Selain foto-foto perkembangan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Museum ini juga memamerkan koleksi bagian bangunan dari Kedua Masjid di Tanah Suci. Mulai dari pintu yang menghiasi bangunan, dinding yang bertuliskan kaligrafi Ayat-ayat Al Qur’an, kayu penyangga masjid, hingga koleksi lampu-lampu dan hiasan yang menutupi Kabah.
Misalnya saja Kiswah atau penutup Kabah, pancuran air di atas Kabah yang terbuat dari emas atau sering disebut talang emas, lampu-lampu di Hijir Ismail hingga Kerangka besi yang menutupi bekas tapak Nabi Ibrahim.
Selain itu, Museum ini juga memiliki koleksi mushaf Al-Quran dari masa Khalifah Usman bin Affan (mushaf usmani) yang dipamerkan di ruang inscription and Manuscript atau ruangan prasasti dan naskah. Sejumlah mushaf Al-Quran juga tersimpan di Museum ini, terutama yang berasal dari abad 13 hijriah.
Yang menarik, kita juga bisa menyaksikan kerangka besi yang memagari sumur Zam Zam di Masjidil Haram. Sumur air Zam Zam ini mirip sekali dengan sumur-sumur di Indonesia di jaman dulu, menggunakan timba untuk mengambil airnya.
Museum Haramain ini bukan hanya menggambarkan sejarah panjang pembangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tapi juga menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat Arab, khususnya di Mekkah dan Madinah yang tandus dan kering. foto dibawah ini adalah kantung air yang terbuat dari kulit kambing utuh. Jaman dulu, kantung air ini dibawa menggunakan unta untuk bekal dalam perjalanan.
Selain hampir setengah jam berada di museum, para jamaah kemudian diberikan berkesempatan melihat peternakan onta di Hudaibiyah.
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…