Ekonomi

Mobil listrik makin diminati, pengisian daya dan harga jadi sorotan

Jakarta, Timredaksi.com – Sebagian besar orang berminat untuk memiliki mobil listrik (electric vehicle/EV) dan sadar bahwa kendaraan itu mengurangi polusi udara atau iklim, namun ketersediaan infrastruktur pengisian daya, jangkauan kendaraan, dan harga masih menjadi pertimbangan utama yang disoroti.

Tingkat ketertarikan masyarakat terhadap kendaraan listrik tinggi, dengan 71 persen pengendara mengatakan untuk mempertimbangkan membeli satu kendaraan listrik di masa mendatang, menurut hasil survei Consumer Reports di Amerika Serikat yang dipublikasikan baru-baru ini, dikutip Jumat.

Lebih dari 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan EV akan mengurangi polusi udara atau iklim, dan bahwa pembuat mobil harus menawarkan pikap listrik plug-in dan versi SUV di selain model-model lain.

“Konsumen dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang dengan beralih ke EV,” kata Chris Harto, analis senior soal kebijakan keberlanjutan di Consumer Reports, yang menulis studi mengenai manfaat biaya EV dibanding mobil BBM konvensional.

“Kami melakukan survei ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang keakraban orang-orang dengan EV,” katanya dengan menambahkan bahwa riset itu juga untuk mengetahui hambatan apa yang dikeluhkan orang untuk membelinya.

Berdasarkan survei tersebut, masalah jangkauan kendaraan dan ketersediaan stasiun pengisian daya menjadi perhatian utama pengendara di AS.

Sekitar setengah dari pengemudi yang disurvei mengatakan mereka menginginkan EV yang dapat menempuh jarak lebih dari 300 mil (sekitar 483 km) untuk satu kali pengisian daya penuh.

Kemudian, kurang dari setengahnya mengatakan infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai di sepanjang jalan raya membuat mereka tidak membeli EV. Alasan lain yang kuat adalah terkait harga (48%), pengetahuan yang tidak memadai tentang kendaraan bermotor (30%), dan kurangnya tempat untuk pengisian daya di rumah (28%).

Meskipun ada kekhawatiran tentang kelangkaan stasiun pengisian umum di sepanjang jalan raya, 71 persen pengemudi mengatakan bahwa mereka akan melakukan sebagian besar pengisian daya di rumah.

Survei menemukan bahwa pemilik EV dengan jarak 250 mil dapat melakukan 92 persen pengisian daya mereka di rumah, dengan asumsi mereka memiliki akses ke garasi atau tempat parkir dengan pengisi daya rumah.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa penghuni gedung apartemen lebih cenderung mengatakan bahwa mereka akan mengisi daya EV di stasiun pengisian cepat publik. Dan, lebih setengah dari mereka mendukung pengeluaran negara untuk infrastruktur pengisian daya mobil listrik, juga insentif untuk menurunkan harga mobil listrik. (Antara)

Azzam Putra

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

9 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

4 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

4 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago