News

KPUN: Perusahaan Integrator Melemahkan Peternak Mandiri, Kementerian Harus Segera Intervensi

Timredaksi.com – Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengatakan, Kementerian Perdagangan harus melakukan intervensi terhadap perusahaan-perusahaan integrator sektor perunggasan yang telah mengganggu ekosistem industri perunggasan Indonesia. Kementrian Perdagangan harus membatasi izin dan peredaran produk unggas yang diproduksi perusahaan integrator yang mempengaruhi keberadaan dan peluang usaha peternak mandiri. Perusahaan integrator tidak boleh memasarkan ayam hidup ( live bird ) ke pasar-pasar rakyat. Pasar rakyat harus menjadi wilayah distribusi dari peternak mandiri.

Pembatasan peredaran ayam hidup ( live bird ) ke pasar-pasar rakyat harus dilakukan mengingat Pelaku usaha terintegrasi memiliki posisi dominan dalam industri peternakan ayam di Indonesia. Perusahaan integrator memiliki kemampuan dan fasilitas modal yang tidak terbatas yang dapat mempengaruhi struktur pasar, harga, stock dan supply ayam, sehingga dapat menentukan harga jual ayam di pasaran. Hal inilah yang mematikan usaha peternakan yang dirintis peternak mandiri.

Kementrian Perdagangan harus memastikan bahwa Pelaku usaha integrasi hanya menjual ayam dalam bentuk karkas ke pasar modern, hotel-hotel, restoran dan catering ( HORECA ) dan juga pasar-pasar dalam segmen khusus seperti private company. Sehingga, harga ayam yang dijual bisa jauh berbeda dan lebih murah dibandingkan dengan pelaku usaha non-integrasi dan peternak mandiri yang harus melewati rantai distribusi yang bermuara hanya pada pasar tradisonal dan perorangan.

Posisi dominan pelaku usaha terintegrasi tampak dari adanya kesepakatan yang dilakukan pada 14 September 2015 di Jakarta, dimana 12 (dua belas) pelaku usaha pembibitan telah membuat kesepakatan untuk mengatasi keterpurukan harga ayam ras. Kesepakatan ditandatangani oleh perwakilan masing-masing perusahaan. Para pelaku usaha juga menyepakati mengenai harga DOC FS dan Live Bird yang akan diberlakukan di pasar. Sehingga, kesepakatan mempengaruhi harga ayam broiler.

Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, Malindo, Cheil Jedang, New Hope merupakan perusahaan-perusahaan terintegrasi yang sangat berpengaruh terhadap produksi, distribusi dan keberlangsungan usaha peternak rakyat.

Oleh karenanya, agar menjelang perayaan hari raya Idul Fitri ini peternak mandiri dapat menikmati harga jual ayam hidup ( live bird ) sesuai dan diatas biaya pokok produksi, intervensi Kementrian Perdagangan terhadap perusahaan integrator harus segera dilakukan. Bila tidak, peternak mandiri dan peternak rakyat di Indonesia akan terus berada pada titik terendah kehidupan dan operasional usahanya: kebangkrutan usaha dan meninggalkan banyak hutang, kepailitan usaha, serta di somasi para feedmill dan breeder.

(*)

Intan

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

1 day ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

2 days ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

2 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

6 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

6 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

7 days ago