Pengusaha jalan tol dan pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Jusuf Hamka, pada hari Rabu (21/7) meninjau Krematorium DR AGGI TJETJE SH Cilincing. (Foto/ Tangkapan Layar dari Instagram Jusuf Hamka)
Jakarta, Timredaksi.com – Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya dari bank syariah, mulai dari dipersulit untuk melunasi utang hingga ingin diperas Rp 20 miliar. Lantas bank syariah apa yang dia maksud?
Jusuf Hamka menjelaskan bahwa bank syariah yang dimaksud berbendera swasta, bukan milik negara. Artinya bukan Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Saya jelaskan bahwa bank swasta. Jadi takutnya orang berpikir bank syariah negara,” kata dia kepada detikcom, Jumat (23/7/2021).
Jusuf Hamka menjelaskan bahwa pinjaman yang dia ambil dari bank syariah swasta itu merupakan kredit sindikasi sekitar 6 sampai 7 Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Banknya bank swasta syariah, dia sindikasi dengan BPD-BPD di daerah, ada 6-7 bank. Saya nggak bisa sebutin namanya nanti nggak enaklah, nggak etis ya,” sebutnya.
“Itu menurut saya sih saat ini oknum-oknumnya yang mulai kelihatan nakal. Mudah-mudahan direksi nggak melibatkan diri. Dan ini bank syariah swasta bukan negara punya,” tambahnya.
BACA JUGA:
Dia sebelumnya membeberkan aksi nakal yang dilakukan oleh bank yang dia alami langsung. Bos jalan tol itu bercerita pernah ingin diperas oleh bank sebesar Rp 20 miliar.
Upayanya untuk melunasi utang di bank juga dipersulit. Uang yang dia setorkan sebesar Rp 800 miliar untuk bayar utang, uangnya tidak diterima oleh bank sebagaimana mestinya, justru malah diambil untuk membayar bunga utang.
“Saya nggak boleh ngelunasin terus tiap bulan bunga saya diambil dari sana. Sangat tidak fair, saya buat laporan polisi dan ini proses berlanjut. Uangnya akhirnya saya bilang ‘kalau begitu pulangin dong uang saya kan ada bunganya, ada argonya’,” tuturnya.
Dia pun dibuat heran karena uang Rp 800 miliar yang dia setor hanya dikembalikan Rp 690 miliar.
“Dia pulangin Rp 690 miliar, Rp 110 miliar dia tahan buat pembayaran bunga atau apa lah. Saya bilang kan saya mau lunasin. Nah, ini bank syariah yang menurut saya zalim, kejam dan kemaruk. Jadi orang bilang ini lintah darat gitu,” jelasnya.
“Seperti kata Ustaz Yusuf Mansur, jangankan bank konvensional, bank syariah lebih kejam, lebih kejam itu benar, saya nyatakan itu bank syariah lebih kejam,” tegas Jusuf Hamka. (Salsa/Detikcom)
Timredaksi.com, Wakatobi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi terus mendorong peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan…
Timredaksi.com, Kutai Barat — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Barat (Kubar) terus menggalakkan partisipasi masyarakat dan…
Timredaksi.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mendorong BGN melakukan komersialisasi dari…
Timredaksi.com, Jakarta Selatan — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Selatan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang…
Sumber Timredaksi.com, Yahukimo, Papua — Kabupaten Yahukimo dikenal sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam…
Timredaksi.com, Jakarta — Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Zulfa Mustofa, mendorong pengurus masjid di seluruh…