News

Kemenag Bahas Penanganan Konflik Paham Keagamaan di Indonesia

Jakarta – Kementerian Agama membahas penanganan konflik paham keagamaan di Indonesia. Pembahasan ini dikemas dalam Temu Konsultasi Penanganan Konflik Paham Keagamaan di Indonesia.

Giat tiga hari, 14-16 Oktober, ini diikuti pejabat teknis Kemenag yang membidangi bina paham keagamaan Islam dan penanganan konflik, se-Jawa, Sumatera, Kemenag Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok. Serta dari Kesbangpol, Kejaksaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Direktorat Kewaspadaan Nasional Ditjen POLPUM.

Dirjen Bimas Islam mengatakan untuk mencegah konflik keagamaan di Indonesia adalah dengan melihat masalah dari akarnya. Dalam penanganannya pun harus ada sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan ormas.

“Jadi antara ormas dan pemerintah berkolaborasi menangani persoalan dinamis itu,” ujarnya.

Kamaruddin Amin berharap pertemuan ini dapat membangun semangat kebersamaan intelektual dan menggaungkan moderasi beragama dengan mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin untuk masa depan masyarakat dan bangsa Indonesia. Menurutnya, di era kemajuan teknologi informasi saat ini, ada kecenderungan naiknya intensitas penyampaian ujaran kebencian. Hal ini perlu diantisipasi dan dimitigasi agar potensinya tidak membesar dan kemudian menjadi faktor penyebab konflik.

Kamaruddin Amin mengatakan, tantangan dakwah saat ini adalah terus mempromosikan Islam rahmatan lil ‘alamin bagi masa depan bangsa dan dunia. Apalagi, Indonesia adalah negara yang sangat beragam suku, agama, ras, bahasa, dan lainnya. Harmoni dalam kemajemukan yang selama ini terjalin harus terus diga.

“Semangat dan praktik ini perlu diupayakan dan ditumbuhkembangkan, bahkan hingga level dunia. Indonesia dapat menjadi salah satu model negara muslim yang mampu menjembatani tuntutan modernitas global dengan mengedepankan perdamaian dan kerjasama sesama negara bangsa dunia,” pungkasnya.

Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Nur Khazin menambahkan, pertemuan tiga hari ini akan membahas cara penanganan konflik paham keagamaan secara komprehensif dan berkesinambungan dengan pendekatan kultural atau kearifan lokal dan pendekatan agama.

“Melalui acara ini kami harapkan dapat melahirkan ide-ide dan gagasan strategis serta komprehensif terkait konsepsi, implementasi, dan sosialisasi penanganan paham keagamaan, baik di daerah yang penduduknya mayoritas beragama Islam maupun sebaliknya. Ini penting demi terwujudnya pembangunan keagamaan yang lebih adil, manusiawi, damai, dan berperadaban,” pungkasnya.

Azzam Putra

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

15 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

5 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

5 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago