Selaku Humas di Kementerian Agama Kota Gorontalo tentunya penulis turut andil dalam meliput seluruh agenda dari pimpinan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna merupakan sosok inspiratif bagi seluruh jajaran di Lingkungan Kemenag Kota Gorontalo. Terlebih buat penulis.
Beberapa waktu belakangan, penulis melihat langsung berbagai inovasi yang dituangkan oleh ibu kepala kantor itu. Terutama, beliau sangat getol dalam menggaungkan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK).
Berbagai program yang digelontorkan oleh Presiden Jokowi perlu ditindaklanjuti. Terutama bagi instansi di daerah-daerah seperti Kementerian Agama (Kemenag) Kota Gorontalo. Dalam hal ini Kemenag Kota Gorontalo melalui nahkoda Misnawaty mengawal isu pementasan kemiskinan dengan pemberdayaan disabilitas.
Melalui kerjasama yang dilakukan dengan Yayasan Putra Mandiri yang diketuai Pak Raden N. Sahi itu, Kemenag Kota Gorontalo berkomitmen untuk memberikan layanan sepenuh hati terhadap kaum disabilitas. Hal ini sudah selaras dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang menetapkan hak-hak penyandang disabilitas diantaranya yaitu: hak untuk hidup, bebas dari stigma, privasi, keadilan perlindungan hukum, pendidikan pekerjaan, kesehatan dan lainnya. Dimana, Kakankemenag Kota Gorontalo mengambil langkah pemberdayaan disabilitas.
Memang hal ini sudah benar dilakukan. Sebab kelompok masyarakat yang sangat memerlukan perhatian adalah para disabilitas. Bahkan mereka sangatlah minoritas di Gorontalo. Khususnya di Kota Gorontalo, jumlah disabilitas yakni sekitar 600-an, dengan jumlah juru bicara isyarat (JBI) hanya 5 orang.
Seperti yang dituturkan oleh Ketua Yayasan Bina Mandiri, Raden N. Sahi seringkali disabilitas ini hanya bertindak sebagai pekerja. Jarang sekali ada yang memiliki usaha sendiri. Olehnya, dirinya berinisiatif untuk membangun usaha bersama melalui Kedai Tuli tersebut. Tujuannya untuk memandirikan para disabilitas dalam hal perekonomian. Dan Kakankemenag Kota Gorontalo turut andil demi tujuan tersebut.
Pembenahan Kantor Ramah Disablitas
Di Indonesia, berdasarkan Survei Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penyandang disablitas pada tahun 2022 mencapai 22,5 juta orang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2021 sebesar 16,5 juta orang. Dari angka tersebut sudah semestinya kantor pemerintah berbenah, memberikan pelayanan yang ramah disabilitas.
Ada berbagai akses dan fasilitas umum ramah penyandang disabilitas seperti; alat bantu naik turun dari dan ke sarana transportasi, pintu aman dan mudah diakses, lift prioritas, informasi berupa audio/visual mudah akses, informasi layanan khusus & tersedia tombol papan braille, personel terlatih siap layani, ruang tunggu, kursi prioritas & toilet khusus, fasilitas bantu mudah akses, kursi roda siap pakai, dan lain sebagainya.
Dari berbagai akses dan fasilitas yang penulis sebutkan diatas, Kementerian Agama Kota Gorontalo melalui kebijakan pimpinan mengambil langkah konkrit dengan menyediakan sejumlah fasilitas seperti; kursi prioritas, pintu aman dan mudah diakses, pegangan rambat, menyediakan kursi roda dan tongkat, serta tenaga Satpam dan PTSP yang siap melayani disabilitas. Yang juga penting adalah terdapat juru bicara isyarat pada video layanan Kemenag Kota Gorontalo, dan juga setiap adanya event besar Kemenag Kota Gorontalo.
Semua hal tersebut dilakukan, ujar Kakankemenag Kota Gorontalo Misnawaty S. Nuna semata agar seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali merasa nyaman dan puas terhadap layanan yang disediakan.
Hal-hal Yang Diharapkan
Pekerjaan sebagai Humas tentu saja menuntut penulis untuk menjadi penyambung informasi kepada masyarakat, agar mereka paham dengan hal-hal yang menjadi program di Kementerian Agama Kota Gorontalo. Tentu penulis sendiri menginginkan agar instansi ini terus maju dan menjadi yang terbaik dalam segala hal, terutama memberikan layanan kepada disabilitas.
Adapun penulis dapat berharap agar hal-hal baik yang telah ditanamkan oleh Kakankemenag Misnawaty S. Nuna dapat terukir di sanubari jajaran Kemenag Kota Gorontalo. Tentu, dalam setiap kebijakan perlu menyesuaikan, tapi seiring berjalannya waktu semua hal baik akan terlaksana. Semua butuh pembiasaan.
Mungkin penulis juga berharap tidak hanya di lingkungan internal yang dijadikan ramah disabilitas, tapi kebijakan eksternalpun dapat ditempuh oleh pimpinan seperti menginstruksikan ataupun mengadakan kerjasama dengan masjid, gereja, vihara dan lainnya untuk memberikan hak kepada penyandang disabilitas untuk beribadah dengan tenang dan mandiri.
Kerjasama-kerjasama yang terwujud dibawah naungan Kakankemenag Misnawaty telah banyak melahirkan kebijakan yang luar biasa baik. Namun, penulis juga berharap agar seluruh pihak menjaga marwah dari kerjasama tersebut yakni, dengan terus bersinergi, berkolaborasi dengan berbagai pihak khususnya di rumah-rumah ibadah tadi.
Sebagai Humas juga, penulis sangat bersemangat menginformasikan hal-hal positif kepada masyarakat tentang pelayanan dan program yang ada. Tentu ini menjadi suatu kehormatan bagi penulis dapat membantu pimpinan.
Penutup
Ketua Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Hasyim Prasetyo pada kedatangannya untuk penilaian internal Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi pada Kantor Kemenag Kota Gorontalo pernah mengatakan bahwa, Pembangunan Zona Integritas ini bukan hanya sebagai laporan di atas tumpukan kertas tapi memiliki esensi yaitu membuat dampak langsung kepada masyarakat, birokrasi yang cepat dan singkat dalam melayani.
Sehingga penulis dapat menyaksikan langsung, melalui kebijakan Kakankemenag Kota Gorontalo Misnawaty S. Nuna ini dampaknya terhadap masyarakat dapat terasa langsung. Terutama melalui kerjasama dengan Yayasan Putra Mandiri.
Kepedulian terhadap minoritas ini juga gambaran jiwa kepemimpinan yang tanpa pamrih, seperti para pemimpin terdahulu.
Seperti yang diungkapkan oleh Tokoh Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara yakni, “Di depan harus memberi teladan, di tengah harus membangun ide dan gagasan, di belakang harus bisa memberi dorongan,”. Dan Kakankemenag Kota Gorontalo Misnawaty S. Nuna menurut penulis adalah sosok yang dapat menyesuaikan baik di depan, di tengah maupun di belakang. Gagasannya sungguh inovatif dan visioner. ***
Penulis : Fadhil Hadju (Humas Kemenag Kota Gorontalo)
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…