News

Heboh Seruan Boikot Aqua Produk Prancis, Ini Respons Danone

Jakarta, Timredaksi.com – Aksi boikot produk asal Prancis sedang menggema di beberapa negara, termasuk Indonesia. Salah satu barang yang kena imbas mengalami pemboikotan adalah produk minuman kemasan Danone-Aqua.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan pihaknya akan terus beroperasi dengan tetap menyediakan produk-produk meskipun ramai aksi boikot produk Prancis.

“Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia,” kata Arif melalui keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (2/11/2020).

Arif menyebut berbagai produknya sudah lama dikembangkan dan diproduksi oleh tenaga kerja di Indonesia. Sehingga dirinya yakin produknya sudah sangat dipercaya di Indonesia.

“Produk-produk kami seperti SGM dan AQUA, adalah produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia untuk konsumen Indonesia. SGM sudah hadir sejak 1965, Aqua juga hadir sejak 1973 di Indonesia dan telah menjadi kepercayaan banyak konsumen sampai sekarang,” ucapnya.

Arif juga memastikan produknya tidak memiliki kaitan dengan pandangan politik negara manapun. Pihaknya pun menyayangkan adanya aksi boikot produk Prancis akibat pernyataan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam, yang dinilai tidak ada kaitannya dengan perdagangan.

“Perusahaan kami tidak memiliki afiliasi politik dan hal-hal di luar bisnis kami. Oleh karena itu, kami menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di mana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis karena hal tersebut di luar dari konteks perdagangan,” imbuhnya.

Terkait dampak perusahaan adanya seruan boikot terhadap produk Prancis, Arif tidak menyebut secara terang-terangan. Namun menurutnya yang paling terdampak pertama saat ini adalah pedagang kecil yang menjual produk secara eceran.

“Yang terdampak lebih dulu dari hal ini tentu saja pedagang kecil dan para penjual eceran. Setelah terkena imbas COVID, lalu kemudian muncul hal seperti ini. Jika terjadi boikot yang berlarut-larut, dapat mengakibatkan mereka semakin kehilangan pendapatan,” ungkapnya. (Azzam/S:Detikcom)

Azzam Putra

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

3 hours ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

16 hours ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

1 day ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

5 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

5 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

6 days ago