Timredaksi.com, Jakarta – Forum Tanah Air dan aktifis diaspora Indonesia dari 5 benua mengadakan acara Halal Bihalal, ramah tamah antara tokoh dan Diskusi mengenai politik, ekonomi, hukum, sosial maupun budaya. Acara dilaksanakan di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, seperti Novel Baswedan, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Mantan Menteri Agama Fachrul Razi, Pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy serta sejumlah tokoh aktifis nasional.
Ketua Umum Forum Tanah Air (FTA) Tata Kesantra menjelaskan FTA merupakan forum diskusi, forum pikiran dimana para aktifisnya terus mencari ide, gagasan, dan pikiran alternatif untuk mencari cara bagaimana memajukan bangsa dan negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak.
“FTA memberikan wadah bagi pejuang demokrasi untuk kritis terhadap regulasi yang menghalangi demokrasi, dan kebijakan yang tidak pro rakyat,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Tata, FTA telah memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengetahui hak-haknya sebagai individu maupun kelompok dalam suatu negara demokrasi, sehingga diharapkan rakyat mampu memperjuangkan hak-haknya tersebut.
Tata menyebut, FTA memiliki perwakilan dan jaringan luar negeri di 21 negara di 5 benua. Bukan hanya di luar negeri, FTA juga memiliki perwakilan dan jaringan di 38 provinsi di Indonesia.
Selain tujuan memgedukasi masyarakat tentang hak-hak konstitusional, FTA juga mengajukan gugatan Judical Review ke Mahkamah Agung terkait aturan-aturan yang membuat demokrasi sulit dan berkembang di Indonesia.
“Judical Review yang diajukan ke MK adalah tentang PT 20% dalam undang-undang Pemilu. Ketentuan tersebut sangat rawan dan terbukti menjadi sumber dari sirkuit kemelut perpolitikan di Tanah Air,” terangnya.
Selain itu, FTA juga mendiskusikan perkembangan politik global yang secara tidak langsung berdampak pada kondisi politik di Indonesia, bahkan juga berdampak pada kondisi ekonomi maupun sosial.
“FTA mengajak seluruh elemen bangsa, sahabat-sahabat seperjuangan untuk bersama-sama memikirkan dan mengeksekusi ide dan gagasan agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” sambungnya.
Sementara itu, Diaspora Indonesia Karina Yudo yang pernah tinggal di Singapura dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) selama beberapa tahun, dalam diskusi ini memberikan pandangan dan gagasannya terkait ekonomi dan pendidikan.
Sementara itu, Prof. Nurhayati yang mengajar di Turki selama 2 tahun, mengajar ilmu bidang sosial, politik dan hubungan internasional, memberikan pandangan tentang Turki yang saat ini menjadi negara maju.
Dalam diskusi ini, para peserta memberikan ide dan gagasan penting yang bertujuan untuk memakmurkan kepentingan rakyat.
Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…
Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…
Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…
GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…
Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…
Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…