News

FGMI Mengecam Akun-akun Medsos yang Menuduh Kapolda Metro Jaya Terlibat Korupsi Tata Niaga BBM Pertamina

Timredaksi.com, Jakarta – Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) sesalkan akun-akun media sosial di Tik Tok dan instagram yang memuat konten terkait kasus korupsi blending BBM Pertamina yang mengatikan nama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto.

Akun-akun itu membuat tuduhan serta framing yang tidak mendasar terhadap Irjen Karyoto. Mereka menyebut bahwa Kapolda Metro Jaya ikut terlibat dalam kasus blending BBM dan menerima aliran dana sebesar 25 Milyar perbulan.

“Kami sangat menyesalkan konten-konten di Tik Tok dan instagram yang menuduh Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Menurut kami itu tuduhan dan framing semata dan tidak masuk akal juga mengaitkan kasus blending BBM dengan Kapolda Metro Jaya, karena tidak ada kaitannya Kapolda Metro dengan kasus itu,” kata Koordinator FGMI, Muhamad Suparjo SM kepada awak media, Rabu (04/02/2025).

Suparjo mengecam tindakan yang dilakukan oleh akun-akun medsos yang telah membuat tuduhan terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Selain itu, tindakan tersebut membuat gaduh serta menjadi konsumsi publik belakangan ini.

“Tentu kami sangat mengecam tindakan tersebut, dan mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Sekarang kan opini yang dibangun mereka itu jadi konsumsi publik, padahal kenyataannya tidak ada Pak Karyoto itu terima uang atau setoran dari kasus korupsi blending BBM di Pertamina,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suparjo mengatakan bahwa tidak ada kaitannya antara kasus Nasional seperti blending BBM di Pertamina dengan penegak hukum/pengamanan yang dikendalikan oleh Kapolda Metro Jaya karena sudah bukan otoritas dari seorang Kapolda.

“Logikanya begini saja, Pak Karyoto itu kan otoritasnya di wilayah Polda Metro. Apa hubungannya dengan kasus blending BBM di Pertamina? Dari situ aja kan sudah tidak masuk akal,” katanya.

Suparjo juga mengajak seluruh masyarakat agar tidak membuat kegaduhan di tengah maraknya kasus korupsi di negeri ini. Karena tidak dibenarkan juga bentuk tuduhan serta penggiringan opini, perbuatan itu dapat merugikan pihak-pihak yang tidak ada kaitannya dengan persoalan korupsi.

“Kita harus hindari tuduh menuduh, salah menyalahkan, itu malah makin membuat gaduh tidak kondusif. Lebih baik kita support penegak hukum untuk menuntaskan kasus korupsi yang sedang ramai belakangan ini,” tutup Suparjo kepada awak media, Rabu (05/03/2025).

Salsa Sabrina

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

18 hours ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

1 day ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

2 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

5 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

5 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

6 days ago