Timredaksi.com – Topan Super Rai yang menghantam Filipina menyebabkan puluhan korban jiwa. Sementara itu lebih dari 300.000 orang harus dievakuasi.
Berikut serba-serbi informasi terbaru soal Topan Super Rai di Filipina:
Topan Super Rai Berkecepatan 195 KM
Seperti dilansir kantor berita AFP, Badan Prakiraan Cuaca Filipina menyatakan Topan Super Rai mendatangkan angin dengan kecepatan maksimum 195 kilometer (120 mil) per jam saat mendarat di Pulau Siargao. Topan terjadi pukul 13.30 waktu setempat.
Topan ini merupakan yang terparah di Filipina di tahun 2021 ini.
Rekaman video yang diverifikasi oleh wisatawan di Siargao menunjukkan pohon-pohon bergoyang dengan keras saat orang-orang menunggu dampak dari topan.
Puluhan penerbangan telah dibatalkan dan lusinan pelabuhan ditutup sementara karena biro cuaca memperingatkan gelombang badai setinggi beberapa meter dapat menyebabkan “banjir yang mengancam jiwa” di daerah pesisir dataran rendah.
Ahli peramal cuaca Christopher Perez mengatakan angin dapat “menggulingkan tiang listrik dan pohon” dan merusak rumah yang terbuat dari bahan ringan.
Update Korban Tewas
Hingga saat ini, tercatat ada 90 orang yang dinyatakan tewas akibat Topan Super Rai di Filipina. Sementara itu, lebih dari 300.000 orang telah dievakuasi dari rumah dan resor tepi pantai.
Topan juga menyebabkan akses komunikasi dan listrik di banyak daerah terputus. Sementara itu, atap rumah beterbangan hingga membuat tiang listrik ambruk.
Gubernur lokasi tujuan wisata populer Bohol, Arthur Yap, mengatakan di halaman Facebook resminya bahwa walikota di pulau yang hancur itu telah melaporkan 63 kematian di kota mereka.
Sepuluh orang juga dilaporkan tewas di Pulau Dinagat.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan angka kematian yang dilaporkan menjadi 99, menurut angka resmi terbaru. Namun ada kemungkinan jumlah korban terus meningkat.
Ribuan Personel Dikerahkan untuk Evakuasi
Ribuan personel militer, polisi, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah di kepulauan yang luas itu.
Alat berat — seperti backhoe dan front-end loader — juga dikirim untuk membantu membersihkan jalan yang terhalang tiang listrik dan pohon yang tumbang
“Ini akan menjadi jalan yang panjang dan sulit bagi orang-orang untuk membangun kembali dan mengembalikan kehidupan mereka ke jalurnya,” kata Alberto Bocanegra, kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Filipina.
Organisasi tersebut meminta 20 juta franc Swiss ($21,6 juta) untuk mendanai upaya bantuan darurat dan pemulihan pasca Topan Super Rai di Filipina.
Topan Haiyan
Kerusakan yang terjadi akibat Topan Super Rai disebut Gubernur Dinagat Arlene Bag-ao ‘tidak lebih buruk’ daripada yang disebabkan oleh Topan Super Haiyan pada 2013 lalu.
Haiyan, yang disebut Yolanda di Filipina, adalah topan paling mematikan yang pernah tercatat. Topan itu menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang.
Filipina dikenal sebagai salah satu negara paling rentan di dunia terhadap dampak perubahan iklim. Setiap tahun, negara itu dilanda rata-rata 20 badai dan topan yang merusak ladang, rumah hingga infrastruktur.
(Salsw/Detikcom)
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…