News

BMI Sebut Pandemi Butuh Extra Ordinary Kebijakan

Jakarta, Timredaksi.com – Akhir tahun 2020 masih menyisakan berbagai persoalan akibat pandemi covid-19, sehingga perlu adanya penerapan kebijakan dari pemerintah yang bersifat extra ordinary.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI) Farkhan Evendi, menurutnya, meskipun banyak yang bisa diapresiasi, namun sejauh ini berbagai perbaikan yang dilakukan pemerintah utamanya di bidang kesehatan dan ekonomi belum dilaksanakan secara maksimal dan fokus.

“Kita mengapresiasi langkah pemerintah memangkas waktu libur Natal dan tahun baru, karena berdasar pengalaman bulan lalu, waktu libur membuat pergerakan masyarakat meningkat serta abai terhadap penerapan protokol kesehatan. Hingga berdampak pada melonjaknya jumlah kasus positif covid-19,” ungkap Farkhan.

Farkhan menilai, selain penerapan kebijakan dalam rangka menghambat penyebaran virus. Kebijakan yang berorientasi pada perbaikan infrastruktur kesehatan secara lebih luas serta perbaikan ekonomi juga harus dilakukan secara lebih serius dan fokus.

BACA JUGA :

–      https://timredaksi.com/deklarasi-bmi-yogyakarta-diharapkan-bisa-menjadi-barometer-pemuda-yang-siap-membela-rakyat-kecil/

–      https://timredaksi.com/pelatihan-kader-bmi-ntt-peran-pemuda-dalam-politik-pembangunan-daeran-dan-spiritualitas-kader/

–      https://timredaksi.com/bmi-dukung-kpk-usut-suap-kkp/

 

Dalam hal perbaikan ekonomi, pemerintah diharapkan bisa lebih fokus pada sektor yang melibatkan banyak tenaga kerja seperti UMKM dan pertanian yang beskala makro.

“Selain itu, kita juga perlu memastikan bantuan sosial untuk masyarakat dilaksanakan secara lebih efektif dan tepat sasaran,” terangnya.

Untuk itu, berbagai kebijakan yang ada tidak bisa diterapkan dengan cara biasa-biasa saja. Kalau itu berkaitan dengan ekonomi haruslah lebih fokus, sedangkan kalau berkaitan dengan kebijakan kesehatan harus lebih ketat.

“Namun ketat bukan berarti berlaku arogan dengan cara selalu menempuh jalur pidana, seharusnya yang lebih ditekankan adalah pentingnya membangun partisipasi publik dalam pelaksanaan kebijakan. Dari yang semata mengandalkan pemerintah, menjadi gerakan bersama masyarakat,” tutur Farkhan. (Salsa)

Azzam Putra

Recent Posts

La Fedumu Resmi Pimpin DPD Tani Merdeka Indonesia Muna, Siap Perjuangkan Hak Petani

Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…

2 days ago

Mangkir dari Perintah Pengadilan, Perusahaan Istri Menteri Perindustrian Diajukan PKPU

Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…

3 days ago

Harnas UMKM: Pemerintah dan ABDSI Teguhkan Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…

5 days ago

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…

6 days ago

Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Garut Resmi Dilantik, Siap Dukung Kemenangan Partai Demokrat

Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…

7 days ago

Pembela Amanat Sejati (PASTI) Berbagi Kebaikan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa

Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…

1 week ago