News

Berawal dari Mimpi, Petani Temukan Candi Megah di Bawah Gundukan Tanah

Timredaksi.com – MOJOKERTO merupakan sentra kerajaan besar yang pernah eksis di bumi Nusantara, yakni Majapahit. Warisan budaya meliputi candi, prasasti, hingga relief banyak ditemukan di wilayah yang masuk dalam Provinsi Jawa Timur ini.

Bahkan hingga kini, penelusuran jejak kerajaan masa lalu masih dilakukan para arkeolog untuk mengungkap tabir sejarah.

Salah satu yang paling fenomenal ialah temuan bangunan candi oleh seorang petani di wilayah Trowulan, Mojokerto pada tahun 2008 silam.

Petani tersebut mulanya menemukan gundukan tanah. Siapa sangka jika di bawah gundukan tanah itu berdiri bangunan candi megah yang lantas dinamakan Candi Wates Umpak. Penamaan tersebut diambil dari nama desa lokasi gundukan tanah.

Meski demikian, proses penggalian atau ekskavasi terhadap candi misterius itu baru terealisasi 50 persen. Tak pelak Candi Wates Umpak terlihat masih berbentuk gundukan tanah.

Dikutip dari channel YouTube Kuno Brono, bangunan candi tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh salah seorang petani setempat yang sedang melakukan penggalian bebatuan dari gundukan tanah yang terletak di wilayah Desa Wates Umpak.

Menariknya, konon sang petani sebelumnya mendapat petunjuk melalui mimpi untuk melakukan penggalian terhadap gundukan tanah tersebut.

Setelah ditelusuri oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur, dipastikan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan candi yang diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit di abad ke-13.

Candi Wates Umpak yang lokasinya berada di tengah area persawahan itu saat ini masih berupa gundukan tanah dengan bangunan makam yang terdapat di puncaknya.

Adapun bangunan makam tersebut terdapat sekitar 4 makam yang diyakini warga setempat sebagai makam dari anggota Kerajaan Majapahit. Tampak bangunan makam yang terdiri dari 4 batu nisan

Selain itu, pada dinding makam terdapat tulisan berupa aksara Jawa Kuno yang masih terlihat sangat jelas.

Penggalian candi sendiri baru rampung sekitar 50 persen, sehingga hanya separuh bangunannya yang terlihat. Salah satu bagian candi yang terlihat adalah bangunan pada bagian fondasi yang telah selesai digali.

Tampak bebatuan yang merupakan fondasi bangunan candi yang dilengkapi relief sebagai ukiran pada batu tersebut.

Selain bangunan candi, terdapat pula punden berundak yang merupakan makam bagi warga setempat. Kegiatan penggalian yang belum tuntas membuat banyak batu bata yang menutupi area candi dengan panjang sekitar 10 meter dan luas bangunan 30×30 meter tersebut. (Azzam/Okezone.com)

 

Azzam Putra

Recent Posts

DLH Kabupaten Wakatobi Luncurkan Sejumlah Program Strategis untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Timredaksi.com, Wakatobi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi terus mendorong peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan…

1 day ago

DLH Kutai Barat Dorong Peningkatan Kesadaran Pemilahan Sampah dari Sumbernya

Timredaksi.com, Kutai Barat — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Barat (Kubar) terus menggalakkan partisipasi masyarakat dan…

1 day ago

Kabar BGN Pro-Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute : Ada Potensi 620 Milyar Korupsi

Timredaksi.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mendorong BGN melakukan komersialisasi dari…

2 days ago

DLH Jakarta Selatan Genjot Program Pelestarian Lingkungan Lewat Pendekatan Kreatif

Timredaksi.com, Jakarta Selatan — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Selatan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang…

2 days ago

DLH Yahukimo Perkuat Pengelolaan Lingkungan di Wilayah Pegunungan Papua

Sumber Timredaksi.com, Yahukimo, Papua — Kabupaten Yahukimo dikenal sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam…

2 days ago

Penguatan Peran Marbot dan Inklusivitas Masjid Jadi Sorotan dalam Temu Nasional Marbot Indonesia

Timredaksi.com,  Jakarta — Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Zulfa Mustofa, mendorong pengurus masjid di seluruh…

2 days ago