Timredaksi.com – Zainab Alhassan, wanita muslim Afrika itu menceritakan pengalaman pahit yang dia alami selama audisi kontes kecantikan di sebuah stasiun TV populer di Ghana. Kisahnya ia unggah di media sosial Facebook, Ahad (14/6/2020) lalu.
Dalam postingannya, Zainab mengungkapkan bagaimana dia melewati bagian pertama audisi. Awalnya, ia menunjukkan bakatnya dan memamerkan keterampilan pidato, yang membuat para juri terkesan. Namun, selama segmen tanya jawab, Zainab merasa sangat kecewa dan sedih. Hal itu karena juri mulai mempertanyakan tentang pilihan pakaiannya, bahkan ia disuruh untuk menanggalkan hijabnya.
“Salah satu juri mengatakan saya sangat baik, dan akan melangkah ke tahap berikutnya. Tetapi dia memberi saya nasihat, dia mengatakan kepada saya bahwa “Zainab jika Anda ingin melangkah jauh dalam profesi ini (TV), Anda harus melepas hijab Anda,” sakit hati, karena saya pikir itu tidak akan terjadi,” tulisnya dalam postingan Facebook.
Menurut Zainab, para juri menanyainya jika dia melepas hijab selama kompetisi, maka akan memenuhi syarat. Padahal sebagai seorang muslimah, Zainab mengenakan hijab sebagai bentuk kepatuhannya kepada Allah Ta’ala. Ia juga telah memakai hijab sejak kecil, untuk menandakan kepatuhannya terhadap ajaran Islam.
Gadis itupun menolak tawaran emas yang diberikan padanya dalam kontes tersebut. Ia memilih mempertahankan hijabnya. Akibatnya, Zainab didiskualifikasi karena karena menolak perintah juri saat mengikuti audisi kontes kecantikan di Ghana.
Setelah membagikan pengalaman yang menyedihkan itu di Facebook, banyak wanita kemudian mengeluhkan kejadian yang sama. Banyak dari mereka yang akhirnya berbagi pengalaman serupa, tentang kehilangan kesempatan karena mengenakan hijab.
Menurut Ghanamma, Ghana adalah negara yang mempraktekkan toleransi beragama, namun banyak yang heran mengapa mereka yang memakai hijab selalu mendapatkan penolakan. Apalagi mereka yang memang memiliki bakat, harus dijegal karena mengenakan hijab. Menurut media tersebut, banyak orang masih tidak tahu tentang “kebebasan berpendapat”. Pemerintah Ghana bekerja sama dengan para pemimpin agama, dan perlu mengatasi masalah ini sebelum menjadi sesuatu yang lebih buruk. Peluang yang sama harus diberikan kepada semua orang, terlepas dari afiliasi politik atau agama mereka.
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…