Featured

Pohon Darah Naga, Tumbuh di Tempat Alien di Bumi

Pulau yang satu ini memang dikenal karena keunikannya. Saking bedanya dengan tempat lain di bumi, pulau ini sering disebut tempat alien di bumi. Inilah Socotra.

Dilansir dari berbagai sumber, Socotra adalah pulau kecil di kepulauan Yaman dan Somalia. Nama pulau ini diambil dalam bahasa Sanskerta kuno yang artinya Pulau Malcolm.

Julukannya adalah pulau terasing. Bagaimana tidak, ekosistem di sana sungguh berbeda dari daratan lain di bumi. Pulau ini bahkan masuk dalam situs warisan dunia UNESCO sebagai cagar biosfer manusia.

 

Bagaimana tidak? Jangankan bangunan besar megah atau hotel, aspal saja baru masuk ke sana. Penduduknya sekitar 40.000 orang dan mereka cukup lama terputus dari dunia luar.

Karena konektivitas yang sulit, penduduk Pulau Socotra hidup dengan sedikit berbeda. Layaknya pulau terisolasi, Socrota punya cara sendiri dalam menyembuhkan penyakit.

Adalah pohon darah naga, tanaman berbentuk payung yang dijadikan obat segala penyakit di Socrota. Memiliki nama latin Dracaena Cinnabari, pohon darah naga membuat Socrota kaya akan dukun dan penyembuh spiritual.

Nama nyentrik yang diberikan bukan karena asal-usulnya, tapi juga apa yang ada dihasilkan oleh pohon tersebut. Pohon ini memiliki getah berwarna merah darah. Jika batangnya digores, pohon ini seumpama manusia yang berdarah.

Konon pohon tersebut dulunya adalah seekor naga yang terluka saat bertempur dengan seekor gajah. Ada pula cerita yang berkembang kalau naga dikutuk menjadi pohon karena menghancurkan surga.

Oleh karena itu, getah pohon ini dijadikan obat oleh penduduk. Ramuan ini sudah mereka turunkan selama berabad-abad.

Dibalik mitos dan getah uniknya, pohon darah naga juga spesial karena bentuk dan cara bertahan hidupnya. Dragon’s blood tree ini termasuk dalam keluarga pohon cemara.

Socotra yang sangat kering membuat pohon ini justru tumbuh pesat. Pohon darah naga bisa tumbuh di tanah yang pada dengan beberapa retakan. Pohon ini mendapat kelembapan dan makanan dari air yang merembes menuruni celah ranting sehabis hujan.

Pohon ini juga memiliki lapisan lilin pada daun sehingga bisa menjebak air dari kelembaban udara. Air tersebut kemudian disalurkan ke seluruh bagian pohon.

Bentuk payung dari rantingnya membuat akar pohon dan bibit jadi teduh. Ini membantu mengurangi penguapan air. Hebatnya lagi, pohon ini bisa hidup sampai 200 tahun!

Kini Socotra menjadi bucket list bagi traveler dunia. Tanah tandus dan pohon darah naga yang unik membuat Socotra terlihat seperti tempat tinggal alien. (Intan/S:Detik.com)

Intan

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

15 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

5 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

5 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago