News

Penyusunan RUU Desa, Mukhlis Basri Minta Sekdes Kembali di Angkat ASN

Timredaksi.com – Anggota Badan Legislasi Nasional (Baleg) DPR RI Mukhlis Basri dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) penyusunan RUU tentang perubahan ke dua atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dengan lantang, meminta agar Seketaris Desa (Sekdes) bisa kembali ditetapkan atau bisa diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai amanat presiden Jokowi Dodo.

“Masalah sekdes ketua. Kalau dulu kan ada pengangkatan sekdes menjadi PNS. Sekarang ini kami juga minta ada peraturan yang menentukan Seksdes bisa diangkat ASN atau pegawai Negeri Sipil. Sesuai arahan pak presiden bahwa meningkatkan sumber daya manusia,” kata Mukhlis dalam suasana rapat Panja Senin, 26/6/2023.

Politisi PDI Perjuangan dapil Lampung I itu sebelumnya menyikapi pasal 5 kepada pimpinan Baleg. Ia mengukapkan soal masalah pemerintah menetapkan wilayah desa.

Anggota komisi I DPR RI dengan lantang meminta kepada pimpinan melalui Tenaga Ahli (TA) perumusan UU agar memasukan persoalan krusial mulai dari persoalan hutan konservasi, hutan registrasi dan hutan lindung yang hingga kini belum tuntas di dapilnya provinsi Lampung.

“Perlu saudara-saudara ketahui, saya ini memperjuangkan 486 hektar dari tahun 1952 diantar langsung oleh bung Karno sampai hari ini tidak selesai hanya 460 hektar bayangkan pendiritaan masyarakat. Jadi di sini saya minta dimasukkan hutan lindung dan hutan register,” tegasnya

Lebih dari pada Mukhlis menyikapi persoalan para kepala desa yang di intervensi pejabat daerah. Ia menilai ada keterlibatan campur tangan bupati dalam peroses penetapan atau pelatikan kepala desa yang menurutnya kurang logis.

“Karena kepala desa ini waktu dia belum jadi apa-apa, dia tidak berpihak kepada salah satu calon bupati sehingga agak sulit. Kesulitannya itu ketika dia terpilih jadi kepala desa maka kepala bupati yang tidak didukung akhirnya dia dipersulit dalam pelantikannya bahkan ada yang tidak dilantik oleh bupatinya,” ungkapannya

“Saya minta kepada TA untuk dirumuskan kira-kira apakah masuk dipasal atau di peraturan pemerintah yang jelas itu persoalan yang dialami oleh kepala desa saat ini,” imbuhnya

Mantan Bupati Lampung Barat kembali mengaskan penambahan biaya operasional kepala desa. Ia sangat setuju penambahan tunjangan atau gaji yang bisa disesuaikan dengan pejabat kepala daerah.

“Jadi kalau gaji bupati Rp.6.200.000, sedangkan kepala desa tidak seberapa. Nah ini harus disesuaikan ketua dengan daerah. Saya sepakat kalau anggaran dan di kepala desa ini dianggarkan sendiri begitu juga dana 15%, kita sepakat kalau ada penambahan,” pungkasnya (ror)

Hamizan

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

2 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

4 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

4 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago