Jakarta _Timredaksi.com—Anggota DPR Praksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus meminta Polri memberikan penjelasan soal dugaan jaringan NII di Sumatera Barat. Hal tersebut disampaikan Guspardi menyoroti adanya penangkapan terduga teroris bagian dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Politisi PAN mengatakan adanya jaringan NII itu masih jadi pertanyaan masyarakat Minang. Ia belum menyakini bahwa daerahnya itu sebagai tempat orang menyusun suatu kekuatan untuk melukai orang lain.
“Penangkapan dari Densus 88 itu membuat heran masyarakat Sumatera Barat, sehingga timbul pertanyaan. Kenapa selama ini tidak ada tanda-tandanya. Berita-berita ini membuat masyarakat prihatin dan seolah-olah Sumbar itu sarang teroris,” kata Guspardi pada awak media, Rabu (20/4).
Anggota Baleg itu meminta, Densus 88 perlu mengurai apa saja menjadi alasan sehinga sedikitnya 16 orang ditangkap dan dinyatakan masuk daftar sebagai terorisme.
Lagi-lagi dirinya tak yakin dikarnakan kata Guspardi alat bukti yang ditemukan saat penangkapan hanya alat dapur.
“Pertanyaannya apakah mungkin menggulingkan pemerintahan dengan golok? Sungguh luar biasa dan bombastis sekali,” ujarnya
Lanjut Hi.GG (sapaan akrab_red) mengatakan bahwa penangkapan Densus 88 terhadap terduga teroris di Sumbar berbuntut negatif propinsi Sumba. Dirinya menjelaskan bahwa orang Minang diketahuinya tidak memiliki kecenderungan jadi perusak atau jadi musuh negara.
“Kultur budaya dan kearifan lokal serta perjalan sejarah mencatat bahwa orang Minang tidak pernah mau keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi masyarakat Minang mempunyai filosofi kultural, Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),’ pungkasnya
Diinformasikan dari Kompas.com Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror Mabes Polri menangkap 16 terduga teroris di Sumatera Barat pada Jumat (25/3/2022). Penangkapan tersebut dikonfirmasi oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Ahmad Ramadhan.
Kendati demikian, Ahmad mengatakan bahwa jaringan keenambelas terduga teroris ini belum diketahui. Sebelum Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap lima orang tersangka tindak pidana terorisme. Mereka diduga terlibat dalam kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) pada 9–15 Maret 2022 di wilayah yang berbeda.
“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah disiapkan oleh jaringan NII Sumatera barat, yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024,” kata Kombes Aswin Siregar
Menurut Aswin, jaringan NII Sumbar memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo. Yaitu, rencana mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam.
Aswin menyebut, NII Sumbar memiliki banyak rencana. Ada potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (disebut golok) dan sedang mencari para pandai besi. (JPC). (ror)
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…