News

Ngaji Budaya, Gus Yahya Ajak Nahdliyin Teladani Nilai Konsistensi NU

Timredaksi.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengajak para Nahdliyin (warga NU) untuk dapat memahami dan meneladani nila-nilai konsistensi yang diterapkan NU, hingga abad ke-2 ini. Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam kegiatan Ngaji Budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, belum lama ini, Jumat 17/3/2023.

Ia menilai bahwa konsistensi yang dibangun para ulama NU merupakan benang merah yang membuat NU hingga kini eksis di tengah masyarakat.

“Jadi apa sebetulnya yang konsisten karena sebetulnya dalam pandangan ulama sendiri walaupun hukum itu bisa berubah karena perubahan ilat, tapi ada nilai yang konsisten. Ini yang perlu kita pahami” kata Gus Yahya.

Kiai kelahiran Rembang ini, kemudian menjelaskan bahwa nilai konsisten yang dapat diteladani dari NU, yakni tetap menempatkan ulama dalam setiap maqam kepemimpinan.

Kalau dulu orang NU tempatnya di langgar-langgar dan pesantren sekarang terminal-terminal itu penuh dengan orang NU, pasar-pasar penuh dengan orang NU, karena begitu luasnya konstituensi NU,” jelas dia.

“Tapi ada satu yang konsisten di dalam semua keadaan itu ulama tetap ditempatkan dalam maqam kepemiminan,” sambungnya.

Kader muda NU Depok Muhammad Sholeh (baju batik) mendoakan Ketua PBNU Gus Yahya sehat selalu

Secara terpisah, Muhammad Sholeh kader muda NU dari Depok yang hadir dalam acara Ngaji Budaya di TMII ini mengatakan, konsistensi menempatkan ulama dalam setiap maqom kepemimpinannya harus dijaga dan dirawat. Sholeh menegaskan, hal ini sesuai dengan arahan dan perintah Ketua Umum PBNU Gus Yahya.

“Semua elemen, baik itu yang duduk di eksekutif ataupun legislatif. Ataupun tempat posisi peran lain, muda atau tua tentu harus bisa menempatkan ulama sesuai maqomnya. Ini arahan dan nasihat Ketua Umum PBNU, nasihat dari kiyai ke santri, nasihat dari bapak ke anak, ” kata Sholeh yang juga alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sholeh yang saat ini tinggal di Pondokpetir, Bojongsari, Depok ini menambahkan, Pondok Pesantren yang dibangun oleh ulama-ulama, mencetak anak anak, santri, lulusan yang berkarakter yang memiliki kepribadian yang baik dan akhlak yang mulia.

“Itu harus kita jaga betul, apapun posisi, tugas dan peran kita. Setinggi apapun jabatan kita. Sama guru, kiyai nya harus taat dan takdzim betul. Saya juga belajar, kiyai pesantren saya menyuruh A, saya akan lakukan A tanpa harus berpikir. Kiyai saya nyuruh B, saya akan lakukan B tanpa harus berpikir panjang,” tegas Sholeh yang juga pengurus Majelis Dzikir dan Sholawat di wilayahnya ini.

Yang pasti, tegas Sholeh, sebagai orang harus bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Apapun tugas dan peran orang tersebut. “Saya pernah jadi Ketua RT, pernah jadi kuli, santri, pimpinan majelis taklim, mendirikan usaha kecil-kecilan dan lain lain. Apapun peran dan tugas kita, harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain atau lingkungan,” kata Sholeh dengan rendah hati.

Alumni Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta ini menegaskan, sebagai santri atau nahdliyin dimanapun tempatnya harus bisa berkhidmat dalam masyarakat. “Harus berkhidmat dan mengabdi untuk lingkungan,” kata Sholeh yang saat ini dirinya sedang diusung menjadi Caleg 2024 Kota Depok. (*Md)

 

Salsa Sabrina

Recent Posts

DLH Sulawesi Tengah Gencarkan Program Kampung Iklim untuk Perkuat Aksi Mitigasi dan Adaptasi Iklim

Timredaksi.com, Sulteng -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat upaya penanggulangan perubahan…

29 mins ago

DLH Kabupaten Wakatobi Luncurkan Sejumlah Program Strategis untuk Tingkatkan Kualitas Lingkungan

Timredaksi.com, Wakatobi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi terus mendorong peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan…

2 days ago

DLH Kutai Barat Dorong Peningkatan Kesadaran Pemilahan Sampah dari Sumbernya

Timredaksi.com, Kutai Barat — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Barat (Kubar) terus menggalakkan partisipasi masyarakat dan…

2 days ago

Kabar BGN Pro-Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute : Ada Potensi 620 Milyar Korupsi

Timredaksi.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mendorong BGN melakukan komersialisasi dari…

2 days ago

DLH Jakarta Selatan Genjot Program Pelestarian Lingkungan Lewat Pendekatan Kreatif

Timredaksi.com, Jakarta Selatan — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Selatan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang…

2 days ago

DLH Yahukimo Perkuat Pengelolaan Lingkungan di Wilayah Pegunungan Papua

Sumber Timredaksi.com, Yahukimo, Papua — Kabupaten Yahukimo dikenal sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam…

2 days ago