Ekonomi

Merger bank syariah BUMN berpotensi beri efek berganda

Jakarta, Timredaksi.com – Ekonom Universitas Padjadjaran Aldrin Herwany menilai merger bank syariah BUMN antara PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) akan memberikan efek berganda atau multiplier effect terhadap industri keuangan.

“Jadi kalau bank syariah ini bisa optimal, maka ini akan mempunyai multiplier effect. Asuransi syariah berkembang, dana pensiun syariah berkembang, produk halal berkembang dan seterusnya.Jadi efeknya akan besar. Ini potensi, sangat-sangat potensi,” ujar Aldryn dalam sebuah seminar daring di Jakarta, Senin.

Proses penggabungan usaha ketiga bank syariah BUMN tersebut terus berjalan. Saat ini proses merger telah sampai pada tahap penandatanganan Akta Penggabungan, setelah masing-masing bank yang akan bergabung mendapat restu dari para pemegang saham melalui forum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menuntaskan merger.

Bank hasil penggabungan yang bernama Bank Syariah Indonesia itu nantinya akan melakukan kegiatan usaha di 1.200 lebih kantor cabang dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah.

Total aset Bank Syariah Indonesia nantinya mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah tersebut menempatkan Bank Syariah Indonesia dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan Top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

‘Di sektor ekonomi syariah ada loncatan yang besar nanti di 2021 karena bank BUMN kita sekarang itu sudah masuk tahapan proses merger yang sebenarnya. Nanti 2021, kan dirutnya sudah terpilih, komisaris sudah terpilih, bisa lari kencang ini. Karena kenapa? Asetnya juga besar, masuk 10 besar Islamic bank di dunia. Masuk kita di angka total aset dan kemampuan modalnya,” kata Aldryn.

Bank Syariah Indonesia akan berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS. Komposisi pemegang saham pada Bank Syariah Indonesia adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., (BMRI) 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (BNI) 25 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI – Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen. Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan. (Antara)

Intan

Recent Posts

La Fedumu Resmi Pimpin DPD Tani Merdeka Indonesia Muna, Siap Perjuangkan Hak Petani

Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…

2 days ago

Mangkir dari Perintah Pengadilan, Perusahaan Istri Menteri Perindustrian Diajukan PKPU

Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…

3 days ago

Harnas UMKM: Pemerintah dan ABDSI Teguhkan Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…

5 days ago

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…

6 days ago

Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Garut Resmi Dilantik, Siap Dukung Kemenangan Partai Demokrat

Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…

7 days ago

Pembela Amanat Sejati (PASTI) Berbagi Kebaikan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa

Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…

1 week ago