News

Menag Nasaruddin Umar Hadiri Puncak Milad Ke-20 Pondok Pesantren Mardhotillah Jakarta

Timredaksi.com, Jakarta — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Pondok Pesantren dan para Kyai banyak berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. Pondok Pesantren banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang bereputasi hingga internasional.

“Banyak Pondok Pesantren, temasuk Pondok Pesantren ini telah banyak melahirkan alumni. Mereka ada yang bereputasi nasional hingga internasional. Karena itu kita mohon betul semoga pondok pesantren ini terus berkembang,” kata Menag Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan dan amanat pada acara Peringatan Harlah NU ke-102, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Puncak Milad Ke-20 Mardhotillah, Haul Ke-9 Ummi Hj. Atikah Sa’adah binti KH. Moh. Sholeh dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan Asrama Putra Putri Pondok Pesantren Mardhotillah, di Jakarta, Ahad, (26/01/2025).

Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Mardhotillah – Yayasan Ma’hadul Islam Mardhotillah Jalan Telaga (Depan Situ Pedongkelan) RT.13/9 No. 36 Pekayon Pasar Rebo Kota Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Mardhotillah Jakarta KH Moh Naseh Nasrullah, Ketua Yayasan Ma’hadul Islam Mardhotillah KH Nurul Badruttamam, Waketum PBNU Dr KH Zulfa Mustofa, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Al-Kaubab KH Khoirul Huda Basyir, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Adib, Baznas RI Achmad Sudrajat, Direktur Pondok Pesantren Ditjen Pendis Kemenag Basnang Said, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan dan Layanan Keagamaan, Pengawasan dan Kerjasama Luar Negeri Gugun Gumilar PhD, BPKH RI, Kankemenag Kota Jaktim Zulkarnain dan para kyai guru tokoh masyarakat setempat.

“Insya Allah hari ini kita akan melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung MAK dan Asrama Santri Putra Putri Pondok Pesantren Mardhotillah Jakarta. Peletakan batu ini berarti peletakan tiang pancang langit. Yang dilakukan Pondok Pesantren adalah meletakkan kalimat syahadat itu,” sambung Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pada 27 Rajab umat Islam akan melaksanakan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Perjalanan Isra Mikraj Itu sesungguhnya mempunyai makna yang dalam yakni pensucian diri.

“Di dalam kitab-kitab kuning dikenal dua macam pensucian (tasbih). Pertama, Pensucian Allah terhadap segala hal yang di dalam pikiran dan perasaan manusia,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Misal, lanjut Menag Nasaruddin Umar, ada seorang tentangga tidak pernah salat, tapi kaya. Sementara tentangga lainnya, siang malam melakukan salat, tahajjud, ngaji, zikir tidak putus, tapi pendapatan seret. Pikiran seperti ini juga harus disingkirkan.

“Ketika Allah SWT menyuruh untuk bertasbih, bukan hanya membaca tasbih, namun perintah sesungguhnya adalah membersihkan pikiran, jiwa kita terhadap segala sesuatu hal. Kalau orang kecewa, sebetulnya dia protes kepada Allah SWT. Setiap manusia pasti pernah kecewa, tapi jangan sampai melampaui batas,” pesan Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin Umar juga menyampaikan bahwa ketika seseorang mengetahui apa hikmah di balik kekecewaan dan musibah, pasti seseorang itu bisa mensyukuri musibah yang terjadi. Oleh karenanya, setiap orang itu harus banyak-banyaknya membaca dan memakanai ayat-ayat Allah. Musibah itu adalah pencuci dosa yang dilakukan dimasa lampau.

“Jangan sering kecewa, sedikit-sedikit marah, dendam dan sebagainya. Mereka yang seperti itu adalah menentang takdir Allah SWT. Semakin dalam kita mendalami agama, maka kita akan senyum menghadapi masalah dan menjalani hidup,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Lalu, kata Menag Nasaruddin Umar, Tasbih selanjutnya adalah tasbih mensucikan pikiran dan perasaan terhadap sesuatu yang postiif. Ini juga harus dibersihkan dalam pikiran kita. Karena, kata Jalauddin Rumi, manusia adalah sebuah cangkir, sementara Allah SWT laksana Samudra. Sebaik apapun peniliain kita kepada Allah Swt, itu hanya segelas cangkir, padahal kebaikan Allah SWT itu seluas Samudra.

“Mari mensucikan diri dari negatif dan positif. Kebaikan Allah SWT itu tidak bisa dilukiskan kepada sesuatu hal apapun. Jika manusia di uji dengan penderitaan, dan mengeluh belum sempurna tasbih nya. Jika manusia diuji dengan kesenangan, maka harus bersyukur. Maka bersabar juga saat diuji dengan penderitaan. Kunci hidup adalah Syukur dan sabar. Maka syukur dan sabar harus dimiliki manusia,” tegas Menag Nasaruddin Umar.

Yayasan Ma’hadul Islam Mardhotillah Jakarta, mulai dari Pondok Pesantren, Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Diniyah Madin), Majelis Taklim, Lembaga Dakwah, KBIHU dan Koperasi.

Salsa Sabrina

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

9 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

4 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

4 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago