Featured

Mayat Bayi Tanpa Kepala di Grogol, Warga: Kulitnya Merah Kayak Terbakar

Jakarta, Timredaksi.com — Warga di kawasan di Kali Grogol, Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/11/2020) digegerkan dengan penemuan sesosok jasad bayi tanpa kepala.

Jasad bayi tersebut ditemukan warga sekitar mengambang dan tersangkut di pondasi aliran Kali Grogol bersama tumpukan sampah. Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial.

Lokasi persis penemuan bayi tersebut berada di aliran Kali Grogol, Jalan Kyai Tapa, RT 10/RW 10, Tanjung Duren, Tomang, Jakbar.

Salah satu warga Tanjung Duren yang ditemui di sekitar lokasi menjelaskan, jasad bayi tersebut pertama kali dilihat oleh warga yang sedang berjalan kaki melintas bada Ashar pukul 15.00 WIB.

“Itu hari Senin sore, pertama emang orang yang lewat melihat katanya ada mayat bayi ngambang. Saya lihat iya benar mayat bayi,” kata Ade (47), penjual minuman cepat saji di sekitar lokasi.

Ade mengatakan, jasad bayi malang itu dilihat dalam kondisi sudah tak utuh tanpa ada kepalanya.

Menurutnya, jasad bayi tersebut juga saat ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

“Kayaknya sudah lama itu, enggak ada kepalanya sih saya lihat. Punggungnya juga sudah merah-merah kayak kulit kebakar. Jadi memang dia nyangkut di sampah gitu, ada bambu,” ungkapnya.

Tak beberapa lama setelah ditemukan, polisi pun langsung mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jasad bayi tanpa kepala yang menyangkut di tumpukan sampah Kali Grogol itu. Terkini, kasus ini masih diselidiki polisi.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarak sebelumnya mengaku pihaknya telah menerima laporan dari warga terkait penemuan bayi laki-laki tanpa kepala di Kali Grogol.

Dia memprakirakan jika jasad bayi tanpa kepala itu telah mengambang di kali lebih dari tiga hari.

“Sudah lebih dari tiga hari diperkirakan. Kebetulan tersangkut bersama sampah yang menumpuk di pondasi jembatan sungai,” kata Mubarak saat dikonfirmasi, Selasa (3/11/2020).

Polisi menduga jika mayat bayi malang itu baru beberapa hari dilahirkan ibunya. Sebab, saat ditemukan mayat bayi itu masih terlilit ari-ari.

Mubarak menduga jika penyebab kepala bayi itu putus karena terkena arus sungai. Dugaan itu karena jasad tersebut sudah lebih dari tiga hari tersangkut bersama tumpukan sampah. (Ham/S:Suara.com)

Hamizan

Recent Posts

Neng Eem: Sudah Semestinya Negara Hadir untuk Pesantren

Timredaksi.com, Jakarta – Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menegaskan bahwa…

10 hours ago

Menyiapkan Generasi Pembelajar Kritis dan Kreatif Lewat Deep Learning

Timredaksi.com, Salatiga - Seminar Nasional bertema “Deep Learning dalam Pembelajaran di Sekolah” diselenggarakan oleh Fakultas…

4 days ago

Keluarga Duka Zaverius Magai Sampaikan Terima Kasih kepada PT Freeport Indonesia dan PT Redpath Canada

Timredaksi.com, Mimika - Setelah melalui proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung selama lebih dari 27…

4 days ago

Dukung Program MBG, FGMI: Demi Perbaikan Gizi Anak Bangsa

Timredaksi.com, Jakarta - Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar…

4 days ago

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Timredaksi.com, Jakarta – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,…

5 days ago

Satriani Wisata Menjelajahi Jejak Islam di Spanyol Sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Timredaksi.com, Jakarta – Spanyol semakin populer sebagai destinasi wisata muslim dunia. Negara yang dikenal dengan…

2 weeks ago