Ekonomi

Libur Panjang, Pariwisata Jabar Raup PAD Rp 47 Miliar Selama Oktober

Jakarta, Timredaksi.com – Libur panjang pekan lalu berdampak positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dari industri pariwisata di Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar mencatat, PAD sepanjang Oktober mencapai Rp 47 miliar.

Pada periode tanggal 27 – 31 Oktober, Disparbud merilis terdapat 145.212 kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Jabar pada periode 27 – 31 Oktober. Okupansi hotel di 11 kabupaten/kota sebanyak 48 persen, dan wisatawan yang mendatangi restoran di empat kabupaten/kota sebanyak 18.513 orang.

“Kalau dihitung rata-rata okupansi hotel di Jawa Barat saat masa libur panjang kemarin itu berada di angka 55 persen. Artinya ada peningkatan yang cukup signifikan. Dua bulan sebelumnya, okupansi hotel di kisaran 27 persen hingga 34 persen,” kata Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik dalam keterangannya, Rabu (3/11/2020).

Okupansi hotel tertinggi masih berada di wilayah Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Garut. Di daerah tersebut okupansi hotel selama selama libur panjang dari pada 28 sampai 31 Oktober berada di kisaran 70 hingga 80 persen dibandingkan momen biasa saat pandemi.

Okupansi hotel tertinggi masih berada di wilayah Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Garut. Di daerah tersebut okupansi hotel selama selama libur panjang dari pada 28 sampai 31 Oktober berada di kisaran 70 hingga 80 persen dibandingkan momen biasa saat pandemi.

Di luar daerah itu, peningkatan okupansi hotel ikut meningkat meski berada di kisaran 40 persen hingga 70 persen.

“Dari data yang ada, total PAD sepanjang bulan Oktober di sektor ini Rp 47 miliar. paling tinggi didapatkan Kabupaten Bogor dengan realisasi Rp 17 miliar, disusul Kota Bandung dengan realisasi Rp 12 miliar,” ia melanjutkan.

Dedi mengatakan, rata-rata pelaku industri pariwisata sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dari 14 ribu orang yang secara acak diperiksa, ditemukan 408 orang yang reaktif.

“Kami berusaha merealisasikan instruksi gubernur yang ingin ada pencegahan kenaikan kasus COVID-19. Pengawasan pengelola industri pariwisata, pengetesan kami sudah lakukan. Hasilnya 408 orang reaktif. Sudah ditindaklanjuti dengan swab tes, masih menunggu hasil. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” kata dia. (Ham/Detikcom)

Hamizan

Recent Posts

RESENSI BUKU : Menakar Kepemimpinan Prabowo dalam Isu-isu Papua

RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…

1 day ago

Resmikan Groundbreaking Ekosistem Baterai, Publik Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…

2 days ago

UP PKB Pulogadung Tegaskan Komitmen Penegakan Aturan ODOL: Kendaraan Baru Wajib Sesuai Dimensi Standar

Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…

3 days ago

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…

6 days ago

Kunjungan Kerja ke Distrik Iniye, Nius Wakerkwa Bagikan Sembako

Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…

6 days ago

Ketua Mahkamah Agung Hadiri Penandatanganan Naskah DIM RUU KUHAP

Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…

1 week ago