Ketua Umum BMI Farkhan Evendi
Idul Qurban Dan Kerelaan Membantu Sesama
Oleh. Farkhan Evendi (Ketua Umum Bingang Muda Indonesia)
Kerelaan membantu sesama menjadi pemandangan sehari-hari di media sosial (medsos) akhir-akhir ini. Ada yang viral terbaru misalkaan video seorang pria yang viral memberikan uang ke beberapa orang dengan nominal seratus ribu rupiah perorang. Jika ditotal uang diberikan sebanyak 30 juta dengan alasan ke yang diberi, “ini pak bantuan PPKM”.
Entah kenapa video itu viral seperti suport orang-orang agar konten itu naik seperti ideom kalau kita membahagiakan orang lain, kita akan dibahagiakan olehNya.
Atau juga kalimat ikhlaskan pertolonganMu sampai Tuhan menolongmu.
Filosofi itu membuat orang terus bergerak memberi dan hasilnya banyak berupa keberkahan hidup.
Kerelaan memberi bermakna bagi yang lapang maupun yang sedang sulit manakala ibu pertiwi saat ini yang tersakiti.
Kerelaan memberi adalah vaksin bagi diri kita sendiri karena memberi menurut sebuah penelitian membuat kita bahagia.
Kerelaan memberi menjadi kisah yang sangat inspiratif dan menguras air mata karena diera egoisme seperti saat ini kita memang rindu ke pemandangan kemanusiaan dan nuansa kemanusiaan
Kerelaan memberi oleh penguasa membuat hati orang yang diberi lembut, menutup dagangan saat PPKM misalkan bisa disertai dengan bantuan pribadi oleh aparat kala negara tak kuat membantu seperti video yang beredar sejumlah kapolsek memberi bantuan pada pedagang.
Kita melihat saat ini semangat rela memberi membuat kita nyaman dalam sebuah hubungan atau komunitas misal komunitas yang membiasakan makanan berjemaah.
Kerelaan memberi membuat seorang pemulung rela menabung begitu lama agar bisa berkurban di hari raya padahal dia sendiri untuk keseharian susah.
Kita kini memasuki hari raya qurban dimana inilah hari raya yang terinspirasi dari Nabi Ibrahim sebagai ikonnya, yang kita tahu dialah Nabi yang sangat dermawan, jadi hari raya ini bukan saja mengajak orang untuk berkurban tapi juga meneladani kesehariaan Nabi Ibrahim.
Rela memberi telah menjadi keturunan pilihannya, Saat Nabi Muhammad Rasulullah SAW memberi apa saja yang diminta dan Keluarga Ali bin Abi Thalib yang dimana Aisyah sampai mencari makanan apa yang bisa diberikan ke peminta-minta.
Berqurban dan memberi adalah milik jiwa-jiwa yang lembut, jiwa yang mudah kembali ke Sang Pemberi Jiwa, kembali ke Sang Maha Pemberi yaitu Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Memberi dan Berkurban adalah cahaya dari Allah yang menggerakkan kita, bukankah kita kerap mendengar Tuhan berada di gubuk orang-orang miskin.
Semoga di Hari Ied ini semakin banyak perut orang-orang miskin yang terganjal dan merasakan lezatnya daging qurban, daging dari Cinta Tuhannya kepada hambanya yang diberikan melalui kita.
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…