News

Ibunya Dilecehkan, Pria Ini Balas Dendam Penggal Kepala Pelakunya Di Jalan Raya

Timredaksi.com – Aksi mengerikan terjadi di Kota Ismailia, wilayah utara Mesir. Seorang pria memenggal leher temannya sendiri di depan orang-orang yang lewat, Senin (1/11/2021).

Pelaku melakukan hal itu dengan motif balas dendam karena ibunya diperkosa korban. Aksi mengerikan ini membuat pengguna jalan terkejut dan ketakutan.

Sawsan Fayed, profesor sosiologi, mengatakan kepada Asharq Al Awsat bahwa kejahatan jenis ini dikaitkan dengan beberapa faktor, yang paling penting adalah penyakit mental.

“Ada orang yang menderita kekerasan sejak lahir, kondisi yang sulit diobati dan membutuhkan pelatihan dan kerja keras,” katanya.

“Di antara penyebab kejahatan yang mengerikan adalah halusinasi, gangguan perilaku, dan kecanduan narkotika sintetis yang menyebabkan keadaan halusinasi dan kurangnya kesadaran, serta media yang sering memaparkan adegan pembunuhan, darah dan kejahatan, yang membuat orang menjadi terbiasa, membuat pembunuhan menjadi proses yang mudah,” paparnya.

“Dalam banyak kejahatan, kami biasanya mendengar kalimat dari terdakwa yang mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana dia melakukan kejahatannya, yang menunjukkan bahwa dia tidak sadarkan diri pada saat melakukan kejahatan.”

“Balas dendam kehormatan adalah salah satu alasan mengapa terdakwa atau si pembunuh menyombongkan diri atas perbuatannya, seperti yang terjadi di Ismailia; di mana si pembunuh tidak menyembunyikan kejahatannya, tetapi berjalan dengan tubuh korban di jalan, dalam semacam pamer, mungkin disebabkan oleh keinginannya untuk menunjukkan balas dendam demi kehormatannya, seperti yang dikabarkan,” kata Fayed.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kejahatan telah mengguncang Mesir, termasuk kasus yang disebut “martir ksatria” yang terjadi pada akhir 2019, di mana seorang mahasiswa membunuh seorang pemuda lain yang keberatan dengan pemecahannya terhadap seorang gadis di jalan.

Fayed menekankan pentingnya pendidikan dan budaya untuk menghadapi penyebaran kejahatan, mencatat bahwa masyarakat menderita krisis nilai, dan semua lembaga agama, budaya dan pendidikan harus memainkan peran mereka untuk mengatasi ketidakseimbangan nilai ini yang menyebabkan penyebaran kejahatan.

Dia menyerukan untuk mengembangkan rencana untuk mengobati kecanduan dan menghilangkan stigma tentang penyakit mental.

(Ham/Montt/Inews)

Hamizan

Recent Posts

La Fedumu Resmi Pimpin DPD Tani Merdeka Indonesia Muna, Siap Perjuangkan Hak Petani

Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…

2 days ago

Mangkir dari Perintah Pengadilan, Perusahaan Istri Menteri Perindustrian Diajukan PKPU

Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…

3 days ago

Harnas UMKM: Pemerintah dan ABDSI Teguhkan Komitmen Dorong UMKM Naik Kelas

Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…

5 days ago

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT

GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…

6 days ago

Bintang Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Garut Resmi Dilantik, Siap Dukung Kemenangan Partai Demokrat

Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…

1 week ago

Pembela Amanat Sejati (PASTI) Berbagi Kebaikan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa

Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…

1 week ago