Timredaksi.com – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi kembali membuat heboh beberapa hari lalu. Hal itu terkait aksi menjewer telinga seorang pelatih biliar Sumut, dan aksi itu membuat sang pelatih emosi lantas menyebut Edy gila hormat.
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyayangkan tindakan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi yang kesal kepada pelatih biliar Khoiruddin “Coki” Aritonang yang tidak ikut tepuk tangan dalam sebuah acara di rumah Gubernur, lalu memanggil dan menjewer telinga sang pelatih tersebut.
“Tindakan Edy Rahmayadi memarahi seseorang kurang elok dilakukan oleh seorang pemimpin tempat umum atau ruang ruang publik. Apalagi bukan sekedar memahari saja juga mengeluarkan kata “sontoloyo” juga jeweran di telinga sang pelatih biliar, lalu di usir dari tempat acara, ujar Guspardi, Jumat (31/12).
Menurutnya, anggota Baleg DPR RI, kalaupun mau memperingati dan memarahi sebaiknya yang bersangkutan di panggil khusus dan dibicarakan empat mata.
“Bagaimanapun “Coki” Aritonang bukanlah anak buah atau bawahan langsung dari Gubernur karena bukanlah seorang pegawai negeri sipil. Dia adalah orang yang diminta untuk melatih cabang olahraga biliar untuk tim PON Sumatera Utara,” tuturnya
Politisi PAN itu menilai tindakan Edy bisa menjadi bumerang bagi pria yang menjabat sebagainya Gubernur Sumatera Utara ini. Tindakan arogan yang dipertontonkan diranah publik merupakan bentuk arogansi.
“Tidak pantas dilakukan dan merupakan kesalahan, karena telah mempermalukan seseorang. Sang pelatih bahkan menyebut pak Edy sebagai seseorang yang gila hormat. Tentu hal ini memunculkan dinamika dan ketidakharmonisan,” paparnya
Oleh karena itu, kata Hi Gaus permintaan maaf adalah bagian yang perlu disikapi oleh Edi Rahmayadi dan menjadi jalan keluar dari persoalan ini. Ia mengatakan kejadian seperti bisa menjadi introspeksi bagi kepala daerah yang lain agar sesuatu yang kurang elok ini jangan terulang lagi.
“Semestinya seorang pemimpin bisa menahan emosi dan mengendalikan diri, “pungkasnya
Sebelumnya, dalam sebuah video yang dibagikan warganet, tampak Edy Rahmayadi melakukan aksinya saat gelaran acara penyerahan tali asih kepada para atlet PON di rumah dinasnya. Saat bicara di depan atlet dan pelatih, Edy tiba-tiba memanggil seseorang naik ke atas panggung.
“Kamu dari mana?” tanya Edy, yang dijawab oleh Khoiruddin, “Pelatih biliar.” “Kamu kenapa tidak tepuk tangan,” tanya Edy lagi.
Namun pertanyaan orang nomor satu di Sumut kali ini tidak dijawab Khoiruddin, yang akrab disapa Choki. Choki malah dapat jeweran di telinganya. Usai kejadian itu, mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut juga secara tegas meminta Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, Ismadi Lubis, untuk mencoret nama Choki dari pelatih biliar.
Lebih lanjut Choki mengaku trauma setelah peristiwa itu. Ia benar-benar merasa dipermalukan karena ia dijewer dan diusir di depan umum. Sampai saat ini, Choki masih berusaha menghilangkan traumanya.
“Saya ingin hilangkan rasa trauma ini. Kalau ada yang mampu menjawab menghilangkan rasa trauma, saya enggak masalah juga. Biarkan berlalu. Saya jalan ini banyak yang nanya viral kali Abang yang dijewer itu. Rasanya saya mau pakai topeng,” kata Choki didampingi kuasa hukumnya dalam konferensi pers di Medan kemarin.
Sambil menangis, ia bercerita merasa sangat malu lantaran banyak orang yang tahu kejadian itu. Dia tak ingin dikenal oleh banyak orang karena peristiwa tersebut.
“Saya malu sekali. Orang-orang ketemu dengan saya, mereka nanya abang yang dijewer gubernur itu kan. Malu saya. Kalau pun mau terkenal jangan gara-gara ini,” kata Choki.
Choki mengaku dirinya harus menenangkan diri akibat menanggung rasa malu. Keluarganya pun merasa terpukul dengan perlakuan yang diterimanya. Namun ia berharap permasalahan tersebut masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan. ”
Adik saya sampai nanya, kau kenapa?. Saya butuh waktu untuk menghilangkan rasa trauma itu,” ujarnya.
“Saya harap ada penyelesaian secara kekeluargaan. Saya minta (Edy Rahmayadi) menyampaikan permintaan maaf secara terbuka,” kata singkat Choki (ror)
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…