Ketua Umum BMI Farkhan Evendi
Jakarta, Timredaksi.com – Ketua Umum DPN BMI, Farkhan Evendi, menilai pernyataan Ibas soal Nation Failed yang menitikberatkan pada situasi bahaya, di mana negara bisa saja tenggelam, mengingat situasi terkait penanganan covid di sana-sini yang direspon tidak tepat oleh pemerintah.
”Apa yang dilontarkan oleh Mas Ibas adalah ajakan agar kita semua tidak boleh lengah, dan mesti ditanggapi dengan positif. Pak Asrul Sani, Waketum PPP, bilang jangan sampai bikin pernyataan yang menurunkan semangat, meng-undermine, itu keliru. Jika diibaratkan mobil, mobil ini sepertinya pasti bakal tabrakan karena kelewat ngebut. Mas Ibas sekedar mengingatkan bahwa ini mobil bakal tabrakan dalam waktu dekat, iya walau waktu tepatnya kapan kita belum tau pasti” ujar Farkhan.
Farkhan menyebut optimisme harus diletakkan dalam konteks yang tepat, jika melihat gaya pemerintah saat ini apanya yang bisa dibuat optimis, sementara ancaman kesehatan dan ekonomi secara bersamaan sudah menghantui rakyat, apalagi di beberapa daerah ada aparat yang kurang ajar ke pedagang.
Sebelumnya Waketum Partai Demokrat, Edy Baskoro Yudhoyono atau Ibas, di akun Twitternya mengingatkan pemerintah bahwa dalam situasi sekarang jangan sampai kita menjurus pada “failed nation”
BMI melihat Ibas menulis dengan proporsional, Ketua Fraksi Demokrat itu mengajak dengan santun bahwa situasi sekarang sudah darurat. Tak ubahnya pidato Soekarno pada sebuah HUT RI dengan situasi saat itu negara sekarat karena situasi hankam dan ekonomi babak belur, Bung Karno bertanya dalam pidatonya “Akan Tenggelamkah Kita, Akankah kita mulai runtuh dan ambruk?”
”Mari kita bertanya dan minta fatwa pada hati kita masing-masing, mendengar suara kebenaran yang objektif, apakah negara ini sedang dalam kondisi baik-baik saja, atau bagaimana” ujar Farkhan
Failed nation ini berangkat dari asumsi pertumbuhan ekonomi Indoensia yang sampai saat ini masih dalam status resesi.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira mengatakan, ada beberapa penyebab terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, salah satunya yaitu kegagalan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 sehingga masyarakat masih menahan untuk berbelanja.
Laporan Koalisi masyarakat sipil menyebut bahwa penanganan Covid-19 oleh pemerintah Indonesia sejak Maret 2020 telah gagal dan pemerintah perlu kiranya berhenti melakukan komunikasi yang mencitrakan bahwa kita sedang baik-baik saja yang justru mengakibatkan rendahnya kewaspadaan masyarakat terhadap masifnya penularan COVID-19,” kata Irma, inisiator LaporCovid-19, Senin (5/7/2021).
RESENSI BUKU Judul Buku: Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua Penulis: Dr. Socratez Yoman Penerbit:…
Timredaksi.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral…
Timredaksi.com, Jakarta — Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Pulogadung menegaskan kembali pentingnya penegakan…
Timredaksi.com, Jakarta – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan…
Timredaksi.com, Kenyam — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nduga, Nius Wakerkwa mengadakan Kunjungan Kerja…
Timredaksi.com, Jakarta - Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang diusulkan dan dibahas bersama telah mengakomodasi masukan…