EkonomiFeaturedNews

BMI Ingatkan Hutang Indonesia ke Cina Bisa Buat Indonesia Jatuh Ke Cina

756
×

BMI Ingatkan Hutang Indonesia ke Cina Bisa Buat Indonesia Jatuh Ke Cina

Share this article
Ketua Umum DPN BMI Farkhan Evendi

Timredaksi.com – Indonesia semakin bergantung terhadap Cina dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dapat membawa akibat ekonomi dan politik yang negatif bagi negara ini.

Nilai hutang Indonesia kepada Cina di masa pemerintahan Jokowi juga telah mencapai besaran yang cukup mengkhawatirkan.

Hal ini menimbulkan rasa khawatir terhadap kondisi Indonesia yang lambat laun berdampak pada ketergantungan Cina.

Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI) Farkhan Evendi mewanti-wanti bahwa Indonesia bisa saja jatuh ke Cina karena hutang Indonesia ke Cina yang jumlahnya signifikan.

Menurut Farkhan, hutang Indonesia kepada Cina bisa saja membuat Indonesia jatuh ke tangan Cina seperti beberapa negara yang juga jatuh ke Cina. Sejarah telah membuktikan ada beberapa negara yang jatuh ke Cina pasca dihajar Hutang dan TKA Cina bakal bertambah. BMI menyebut bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi gilirannya.

“BPK menyebut hutang Indonesia sudah tak terkendali, negara tak akan mampu bayar,” ujar Farkhan, Kamis (24/6/2021).

Ditengah kondisi ekonomi Indonesia yang tak menentu, merebaknya virus COVID-19 semakin memperburuk keadaan dan perlahan menjajah kehidupan, baik segi kesehatan maupun ekonomi.

Baca Juga  PermataBank dan Bangkok Bank Indonesia resmi bersatu

“Dihajar bertubi-tubi ini membuka lebar potensi Indonesia menyusul negara lain yang jatuh ke Cina dan ini tak terelakkan lagi,” ujar Farkhan

Farkhan menyebut, untuk mengingatkan pemerintah perlu gelombang besar yang jauh lebih hebat dari ketika memasuki tema UU KPK dan UU Cipta Kerja yang digulirkan oleh Mahasiswa, Buruh dan Pelajar.

Namun, Mahasiswa, Buruh dan Pelajar juga diguncang oleh persoalan kesehatan dan ekonomi ditambah minimnya konsolidasi tiga elemen ini terkait tema hutang negara secara masif seperti tema isu Cipta Kerja dan KPK.

“Itupun desakan mereka diabaikan pemerintah padahal yang kita perlukan gelombang perlawanan yang jauh lebih besar lagi,” ucapnya.

BMI menyebut kekuatan oposisi yang tersisa di Parlemen yaitu Demokrat memerlukan kekuatan suara rakyat agar desakan mereka di parlemen lebih memiliki kekuatan.

“Perlu sekali kita pada gerakan mahasiswa, buruh dan kaum pelajar menyikapi hutang luar negeri, saat ini oligharki akut sudah tak mementingkan rakyat, kita terancam terjajah secara fisik yang itu berarti mengancam tanah rakyat dan kedaulatan kita, nasib kita tak sebaik Malaysia yang memberi perlawanan maksimal pada Cina meski Malaysia juga telat karena pemerintahan era Najib telah banyak bergantung ke Malaysia, apalagi kita yang sampai hari ini bersikap friendly terhadap semua mau Cina,”tegas Farkhan

Baca Juga  Kemenhub Siapkan Kebijakan Transportasi yang Higienis dan Humanis Guna Hadapi Masa Adaptasi Baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *