Ambyar! Ini benar-benar ambyar. Gegara salah kirim, pengguna aset kripto Aave (LEND) yang tidak dikenal harus rela kehilangan dana yang nilainya setara dengan US$1,1 juta (Rp16,2 miliar) dalam satu transaksi tunggal.
Transaksi 28.050,04 LEND itu sebenarnya terjadi pada 3 Oktober 2020 lalu, tapi baru kemarin diketahui secara tak sengaja dan dipublikasikan oleh TokenOops melalui Twitter.
Masalahnya, di sistem blockchain, contract address memang tidak dirancang untuk menerima aset kripto (dalam hal ini token). Address jenis itu adalah address khusus sebagai penanda diterbitkannya aset kripto tertentu, termasuk tempat bersemayamnya kode program contract itu.
Jadi, dengan kata lain, karena sifat transaksi di blockchain adalah permanent alias kekal, maka aset kripto AAVE itu akan lenyap selamanya, tanpa ada harapan bisa kembali.
Pada rekaman transaksi di blockchain Ethereum tercantum, transaksi tunggal itu terjadi pada 3 Oktober 2020 pukul 02:12:13 PM +UTC yang terkonfirmasi dalam 26 detik di block ke-10.983.405.
Aset kripto LEND memang cukup masyhur, karena kerap dipakai oleh sejumlah pengguna dan penggemar di sektor DeFi (Decentralized Finance). Salah satu bursa yang cukup aktif memperdagangkannya adalah Binance. (Blokchainmedia)
Timredaksi.com, Kendari – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Muna resmi dikukuhkan…
Timredaksi.com, Jakarta - Polemik hukum melibatkan PT Asiana Senopati, perusahaan properti milik Loemongga HS, istri…
Timredaksi.com, Jakarta – Peringatan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) 2025 menjadi…
GEREJA BENTENG TERAKHIR BAGI RAKYAT & BANGSA PAPUA BARAT Oleh: Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman…
Timredaksi.com, Garut – DPN Bintang Muda Indonesia (BMI) secara resmi melantik Asep Achlan sebagai Ketua…
Timredaksi.com, Jakarta - Hari ini Jumat, tanggal 08-08-2025 Organisasi Baru yang bernama Pembela Amanat Sejati…